BELAJAR SEPANJANG HAYAT


Catatan Harian Seorang Guru IPA







Selamat berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat

Sabtu, 12 November 2016

Status Terakhit


Oleh Agus Pribadi

Aku terbatuk. Batuk ini biasa. Tapi sakitnya luar biasa. Seperti ada yang mengaduk-aduk isi dadaku. Tapi aku tetap membuka internet. Membuka suatu grup Facebook. Grup yang beranggotakan beberapa orang saja. Teman kuliah dulu.
Gambar Pixabay.com
Mengapa Bagus tak juga muncul....
Sombong sekali Bagus...
Mentang-mentang sudah sukses...
Bagus sudah lupa sama kita-kita. Dulu kita sama menderita semasa kuliah. Sekarang ia sudah sukses, sehingga melupakan kita. Sahabat macam apa ia.
Aku menghentikan membacaku. Ingin rasanya menyapa mereka namun batuk ini kembali menyiksaku.
Darah...?
Baru pernah aku mengeluarkan darah dari mulutku saat batuk. Sakit sekali. Ya Tuhan...
Aku menahan sakitku. Aku sudah ke warung membeli obat batuk eceran, tapi tak jua sembuh. Sekarang lebih parah. Batuk berdarah...
Kita coret saja Bagus dari persahabatan kita. Kita tunggu 1 jam lagi, kalo tidak muncul, kita lupakan Bagus.
Aku kembali terbatuk. Mengeluarkan darah segar...
Mataku berkunang-kunang. Aku melamun ke masa kuliah dulu.
Kami adalah delapan sahabat, teman satu kampus dan satu angkatan. Kemana selalu bersama. Dalam suka dan duka. Susah senang dilalui bersama. Kalau banyak orang bilang masa SMA adalah masa yang paling indah. Tapi bagi kami tidak demikian. Bagi kami masa kuliah adalah masa yang paling indah. Rata-rata lima tahun kami melalui suka dan duka untuk kemudian kami lulus kuliah. Mencari kerja kemudian menikah. Kami berpisah...
Dan grup FB ini yang menyatukan kami kembali. Merajut kenangan-kenangan indah masa lalu saat bersama dalam suka duka...
Dengan sekuat tenaga tersisa, aku menulis statusku. Mungkin ini status terakhirku...
Maafkan aku kawan. Kesehatanku telah mengalahkanku. Selamat tinggal kawan...
Aku kembali terbatuk. Darah segar mengalir dari mulutku.
Tak tahu lagi apa yang terjadi. Ada sosok yang membawaku. Aku terbang bersamanya, damai sekali...
***
Wah Bagus menulis lelucon apa?
Iya, Bagus becanda
Besok kita ke rumah Bagus
Ok
***
Tujuh orang menuju rumah Bagus. Ada bendera putih. Sepi.
“Bagus telah dikuburkan.” Ucap seorang tua. Mungkin bapaknya.
Tujuh orang menangis bersama. Mereka menuju kuburan.
Bagus Satrio. Lahir 21 Mei 1978. Wafat 3 Oktober 2012
Demikian tertulis di batu nisan.
Tujuh orang terpaku. Terhunjam sangat dalam di dalam bumi. Hening. Bulir air mata membanjir. Bunga-bunga pohon kamboja berguguran. Angin semilir.[]
Banyumas, 4 Oktober 2012


Share:

0 komentar:

VIDEO PEMBELAJARAN

Arsip

Frequency Counter Pengunjung

Artikel Terbaru

LINK SAYA

Komentar Terbaru

Konsultasi IPA