BELAJAR SEPANJANG HAYAT


Catatan Harian Seorang Guru IPA







Selamat berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat

Selasa, 08 November 2016

Tips Melakukan Pembelajaran yang Menyenangkan di Kelas


Oleh Agus Pribadi, S.Si
Pembelajaran yang menyenangkan merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dengan mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan. Peserta didik merasa nyaman dan senang dalam belajar, tanpa ada rasa takut atau was-was, yang pada gilirannya tujuan pembelajaran akan terwujud dengan baik.





Sampai saat ini masih ditemui pembelajaran dengan disertai hukuman pada peserta didik. Memang biasanya hukuman kepada peserta didik bertujuan untuk sesuatu hal yang positif, misalnya untuk mendisiplinkan peserta didik. Namun jika hukuman tersebut melampaui batasnya, maka peserta didik dapat menjadi tertekan. Hukuman tersebut biasanya berupa : pendidik memarahi peserta didik yang melakukan kesalahan; pendidik mengeluarkan peserta didik yang melakukan kesalahan ke luar kelas saat pembelajaran berlangsung; pendidik memberi tugas pada peserta didik untuk membersihkan kamar mandi, dan lain sebagainya. Sepanjang hukuman itu tidak memberatkan peserta didik dan bertujuan dalam rangka pembelajaran tentu masih dapat ditolerir, namun jika hukuman itu telah mengarah pada mengganggu psikologis peserta didik, hal itu hendaknya dihindari.
Dalam kegiatan pembelajaran, terkadang ditemui pendidik yang sering memberikan hukuman akan ditakuti peserta didik. Sedangkan pendidik yang sabar dan tidak memberikan hukuman akan cenderung diabaikan peserta didik. Apakah memang demikian seharusnya, bahwa untuk membentuk karakter peserta didik adalah dengan menghukumnya dan apakah itu satu-satunya cara untuk mendisiplinkan peserta didik? Tentu jawabannya tidak.
Berikut ada beberapa tips untuk melakukan pembelajaran yang menyenangkan yang jika diterapkan oleh pendidik akan dapat membentuk karakter peserta didik tanpa sebuah hukuman yang dapat mengganggu psikologis peserta didik. Tips tersebut adalah :
1.        Hindari memberi hukuman yang berat pada peserta didik
Sudah menjadi keseharian pendidik untuk berinteraksi dengan peserta didik yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, baik keluarga, lingkungan masyarakat, dan kepribadiannya. Ada peserta didik yang aktif, dan ada yang pasif. Ada peserta didik yang cepat menyerap materi pembelajaran, ada yang lambat.  Ada yang sangat percaya diri, ada juga yang kurang percaya diri, dan lain sebagainya. Tentunya hal itu akan mempengaruhi kondisi pembelajaran di dalam kelas.
Ada peserta didik yang ramai sendiri saat pembelajaran berlangsung, ada peserta didik yang bermain-main sendiri, dan ada juga yang mengucapkan kata-kata yang dapat melukai hati pendidik. Jika pendidik mengalami hal seperti itu, maka hendaknya ia menghindari hukuman yang berat pada peserta didik. Pengelolaan kelas dapat dilakukan tanpa harus memberi hukuman pada peserta didik. Misalnya dengan cara mengucapkan perintah pada seluruh peserta didik untuk memperhatikan papan tulis, mengajak dialog secara baik-baik dengan peserta didik yang bermasalah tersebut, menyuruhnya untuk menjawab sebuah pertanyaan atau menyuruhnya maju ke depan kelas menuliskan jawaban di papan tulis atas pertanyaan yang diberikan oleh pendidik, dan masih banyak cara lainnya tanpa disertai dengan hukuman yang memberatkan peserta didik.

2.                  Menumbuhkan kesabaran sebagai seorang pendidik
Kesabaran merupakan bekal yang hendaknya dimiliki oleh seorang pendidik. Dengannya, pendidik akan tetap fokus dalam melakukan skenario pembelajaran sampai tujuan pembelajaran tercapai. Dengannya, pendidik akan dapat menyikapi dengan wajar semua perilaku peserta didik di dalam kelas.
Pendidik yang telah teruji kesabarannya akan mampu melakukan pengelolaan kelas dengan baik tanpa disertai hal-hal yang dapat merusak suasana pembelajaran, misalnya : marah-marah atau mengeluarkan peserta didik dari kelas. Memang pendidik merupakan manusia juga yang bisa saja marah dan emosi, namun demikian hal itu hendaknya dapat dikendalikan dan dikelola dengan baik.

3.                  Menumbuhkan rasa humor sebagai seorang pendidik
Humor dapat mencairkan suasana. Humor juga dapat mengakrabkan kedekatan psikologis dalam pembelajaran di kelas antara pendidik dengan peserta didik.
Hendaknya pendidik menumbuhkan rasa humor dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik dapat tetap rileks dalam mengikuti pembelajaran. Namun demikian perlu diingat bahwa humor pun tetap dalam koridor pembelajaran, dan tidak berlebihan agar tidak merusak suasana pembelajaran yang dibangun. Humor pun tentunya dilakukan situasional, tidak dalam setiap suasana, pada saat-saat yang tepat, humor dapat menjadi pengobat kejenuhan dan kelelahan baik fisik maupun psikis peserta didik.
            Dengan pembelajaran yang demikian, maka diharapkan peserta didik akan selalu merindukan proses pembelajaran di dalam kelas. Suasana di dalam kelas pun selalu menyenangkan, baik bagi pendidik maupun peserta didik. Dengan suasana yang menyenangkan, maka tujuan pembelajaran pun akan dapat tercapai.[]

Share:

0 komentar:

VIDEO PEMBELAJARAN

Arsip

Frequency Counter Pengunjung

Artikel Terbaru

LINK SAYA

Komentar Terbaru

Konsultasi IPA