Oleh Agus Pribadi, S.Si
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
Menurut Tri Marhaeni Pudji Astuti,
guru besar Antropologi Jurusan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial
Unnes (Wacana Suara Merdeka, 19 Oktober 2012), lebih dari 90 persen guru
berpikir dengan logika terbalik. Mereka baru tergerak untuk membuat publikasi
ilmiah ketika "merasa butuh naik pangkat", padahal mestinya publikasi
itu disiapkan setiap saat dalam kapasitas mereka sebagai guru profesional.
Kemudian hasil publikasi tersebut didokumentasikan, ditulis sebagai karya
ilmiah, dan baru diberi penghargaan angka kredit untuk naik pangkat.
Pola pikir "membuat karya
ilmiah atau publikasi ilmiah kalau mau naik pangkat" itulah yang rupanya
menjadi salah satu penyebab mengapa guru-guru kita belum profesional. Logika
terbalik inilah yang membuat banyak guru berhenti di golongan ruang kepangkatan
IV-A, karena peraturan lama untuk naik pangkat dari III-A ke atas tidak
mensyaratkan guru harus membuat karya ilmiah atau publikasi ilmiah.
Dengan peraturan yang baru, yakni
Permenpan & RB Nomor 16 Tahun 2009 (yang berlaku efektif mulai 1 Januari
2013), untuk kenaikan pangkat mulai III-B ke atas guru harus membuat karya
ilmiah dan karya inovatif. Dikhawatirkan ke depan para guru banyak yang
berhenti di golongan ruang pangkat III-B karena "malas" membuat karya
ilmiah. Kalau itu yang terjadi, maka gagallah tujuan pemerintah untuk mendorong
guru menjadi lebih profesional. Selama pola pikir dengan logika terbalik ini
belum diluruskan, tentu sulit mencetak guru yang profesional.
Kondisi di atas
harus diubah, hendaknya publikasi itu disiapkan setiap saat dalam kapasitas
mereka sebagai guru profesional. Kemudian hasil publikasi tersebut
didokumentasikan, ditulis sebagai karya ilmiah, dan baru diberi penghargaan
angka kredit untuk naik pangkat.
Kompasiana adalah sebuah Media Warga
(Citizen Media). Di sini, setiap orang dapat mewartakan
peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam
bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.
Kompasiana menampung beragam konten
yang menarik, bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan dari semua lapisan
masyarakat dengan beragam latar belakang budaya, hobi, profesi dan kompetensi.
Keterlibatan warga secara masif ini diharapkan dapat mempercepat arus informasi
dan memperkuat pondasi demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
(About Kompasiana)
Melalui
penggunaan blog Kompasiana, mereka yang berprofesi sebagai guru akan terbiasa
melakukan publikasi setiap saat dalam kapasitas mereka sebagai guru
profesional. Kemudian hasil publikasi tersebut didokumentasikan di blog
Kompasiana tersebut, dan sewaktu-waktu jika dibutuhkan dapat ditulis sebagai
karya ilmiah. Guru yang menulis karya ilmiah tersebut baru kemudian diberi
penghargaan angka kredit untuk naik pangkat.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dari karya ilmiah ini adalah :
Apakah melalui
penggunaan blog Kompasiana dapat digunakan untuk publikasi artikel ilmiah
populer guru?
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya ilmiah
guru ini adalah untuk mengetahui penggunaan blog Kompasiana untuk publikasi
artikel ilmiah populer guru.
Manfaat Penulisan
Manfaat karya ilmiah guru ini adalah penerapan
penggunaan blog Kompasiana untuk publikasi artikel ilmiah populer guru.
Bab II Landasan Teori
Landasan Teori
1. Penggunaan
blog Kompasiana
a. Pengertian
tentang blog
Blog
merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi
web
yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada
sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut
terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama),
meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses
oleh semua pengguna Internet
sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. (http://id.wikipedia.org/wiki/Blog)
Blog
merupakan salah satu media yang cukup representatif bagi berbagai hal. Ada
banyak motivasi yang biasanya menjadi dasar dan alasan bagi banyak orang untuk
ngeblog. (Khalifi Ilyas, 2010)
b. Pengertian
blog Kompasiana
Kompasiana adalah sebuah Media Warga (Citizen Media). Di
sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan
gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman
audio dan video.
Kompasiana menampung beragam konten yang menarik, bermanfaat dan dapat
dipertanggungjawabkan dari semua lapisan masyarakat dengan beragam latar
belakang budaya, hobi, profesi dan kompetensi. Keterlibatan warga secara masif
ini diharapkan dapat mempercepat arus informasi dan memperkuat pondasi demokratisasi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh
masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin
ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan.
Di Kompasiana, setiap orang didorong menjadi seorang pewarta warga yang,
atas nama dirinya sendiri, melaporkan peristiwa yang dialami atau terjadi di
sekitarnya. Tren Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) seperti ini sudah
mewabah di banyak negara maju sebagai konsekuensi dari lahirnya web 2.0 yang memungkinkan
masyarakat pengguna internet (netizen) menempatkan dan menayangkan
konten dalam bentuk teks, foto dan video.
Kompasianer (sebutan orang-orang yang beraktifitas di Kompasiana) juga
diberi kebebasan menyampaikan gagasan, pendapat, ulasan maupun tanggapan
sepanjang tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Setiap konten yang tayang di
Kompasiana menjadi tanggungjawab Kompasianer yang menempatkannya.
Selain itu, Kompasiana menyediakan ruang interaksi dan komunikasi
antar-anggota. Setiap Kompasianer bisa menjalin pertemanan dengan Kompasianer
lain. Mereka juga dapat berkomunikasi lewat email, komentar dan fitur
interaktif lainnya.
Fasilitas dan fitur Kompasiana hanya bisa digunakan oleh pengguna internet
yang telah melakukan registrasi di www.kompasiana.com/registrasi. Begitu
proses registrasi selesai, pengguna akan mendapatkan blog pribadi dengan alamat
http://kompasiana.com/namapengguna. Tanpa registrasi, pengguna hanya bisa
membaca konten Kompasiana.
Dengan beragam fitur dan fasilitas interaktif tersebut, Kompasiana yang
mengusung semangat berbagi dan saling terhubung (sharing. connecting.)
telah berwujud menjadi sebuah Social Media yang informatif, interaktif,
komunikatif dan mencerahkan bagi setiap orang. (http://www.kompasiana.com/about)
2. Artikel
ilmiah populer
a. Pengertian
Artikel
Dalam dunia jurnalistik, artikel adalah
salah satu bentuk tulisan non fiksi (berdasarkan data dan fakta) dan diberi
sedikit analisis serta pendapat oleh penulisnya. Biasanya artikel hanya
menyangkut satu pokok permasalahan, dengan sudut pandang hanya dari satu
disiplin ilmu. Teknik yang digunakan umumnya deduktif-induktif atau sebaliknya.
(Hendy Hermawan, 2006)
b. Artikel
ilmiah populer sebagai bagian dari publikasi ilmiah
Melaksanakan publikasi ilmiah merupakan salah satu
unsur dari pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi:
1.
pengembangan diri:
a)
diklat fungsional; dan
b)
kegiatan kolektif Guru yang meningkatkan kompetensi danlatau keprofesian Guru;
2.
publikasi Ilmiah:
a)
publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang
pendidikan formal; dan
b)
publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman Guru;
3.
karya Inovatif:
a)
menemukan teknologi tepat guna;
b)
menemukanlmenciptakan karya seni;
c)
membuatlmemodifikasi alat pelajaranlperagalpraktikum; dan
d)
mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya (Pasal
11 c)
Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah
pengembangan kompetensi Guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,
bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya (Permen PAN dan
RB no 16 Tahun 2009)
Melaksanakan publikasi
ilmiah hasil penelitian atau gagasan ilmu pada bidang pendidikan formal
Salah satu unsur
dalam publikasi ilmiah adalah Membuat Tulisan llmiah Populer di bidang
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya :
1) Membuat
Artikel llmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pernbelajaran pada
satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat nasional
2) Membuat
Artikel llmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pernbelajaran pada
satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat provinsi (koran daerah). (Lampiran 1. Permen PAN dan RB no 16 Tahun
2009)
Kerangka Teori
Sewaktu-waktu dapat ditulis sebagai
karya tulis ilmiah jika dibutuhkan
|
Publikasi artikel ilmiah populer guru
terdokumentasi di blog Kompasiana
|
Guru melakukan
publikasi artikel ilmiah populer di blog Kompasiana
|
Guru yang mempunyai artikel ilmiah di media massa
dan karya tulis ilmiah diberi penghargaan angka kredit untuk naik pangkat
|
Publikasi artikel ilmiah populer guru di media
massa
|
Bab III Metodologi
Penulis
menggunakan metode studi kepustakaan dan menggali informasi melalui internet.
Studi kepustakaan dan internet digunakan untuk mendapatkan dan menggali data, informasi, bahan-bahan, dan sumber
informasi lainnya yang diperlukan untuk karya ilmiah ini.
Bab IV Penyajian Data
Data
Sebagian Kompasianer guru
No
|
Nama Guru/ Kompasianer
|
Profesi
|
1
|
Johan
Wahyudi
|
Guru
SMP di Solo
|
2
|
Wijaya
Kusumah (Omjay)
|
Guru
SMP di Jakarta
|
3
|
Agus
Hermawan
|
Guru
SMA di Bandung
|
4
|
Agus
Pribadi
|
Guru
SMP di Purbalingga
|
Sumber
: Kompasiana
Bab V Pembahasan
Saat
ini merupakan era teknologi informasi. Hal itu ditandai dengan berkembang
pesatnya penggunaan internet.
Dunia
pendidikan tidak lepas dari penggunaan internet tersebut. Salah satu manfaat
positif yang dapat diambil dari penggunaan internet tersebut adalah untuk
melatih kemampuan menulis guru. Khususnya kemampuan menulis yang berkaitan
dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik.
Dalam
peraturan yang baru, yakni Permenpan & RB Nomor 16 Tahun 2009 (yang berlaku
efektif mulai 1 Januari 2013), untuk kenaikan pangkat mulai III-B ke atas guru
harus membuat karya ilmiah dan karya inovatif.
Salah satu
karya ilmiah dalam peraturan tersebut adalah artikel ilmiah populer. Artikel ilmiah populer yang dinilai
adalah yang dipublikasikan di media massa koran baik nasional maupun daerah.
Namun
demikian artikel ilmiah populer dapat dipublikasikan melalui blog. Salah satu
blog yang cukup mudah digunakan bagi para guru adalah Kompasiana.
Setidaknya
ada 7 hal yang menyebabkan penulis memilih Kompasiana sebagai salah satu tempat
menulis bagi penulis :
Pertama, Praktis dan tinggal
posting
Penulis termasuk yang kurang
mahir membuat blog pribadi. Dengan menulis di Kompasiana, penulis tinggal
posting karena blog sudah ada dan sudah jadi. Praktis bukan?
Kedua, Peluang dibaca orang
sangat tinggi
Sebagai blog
keroyokan, Kompasiana akan selalu dikunjungi oleh banyak orang. Hal itu yang
memberi peluang sangat tinggi untuk keterbacaan tulisan yang diposting di
Kompasiana.
Ketiga, Interaktif
Dengan
bergabung dengan Kompasiana, maka akan terjadi interaksi dengan sesama
Kompasianer. Interaksi yang dilakukan dapat melalui tulisan maupun komentar.
Keempat, Banyak teman dan banyak
sahabat
Dengan berbagi tulisan di Kompasiana, akan terjadi interaksi yang menghasilkan pertemanan dan persahabatan. Meski saling berjauhan dan mungkin belum pernah bertemu muka, namun persahabatan bisa tetap dijalin melalui tulisan dan komentar di Kompasiana.
Kelima, melatih kemampuan
menulis
Dua puluh
empat tulisan di Kompasiana dalam sehari bukanlah sesuatu yang sedikit. Itu
peluang yang diberikan Kompasiana untuk masing-masing Kompasianer. Dalam sehari
sangat jarang atau bahkan mungkin tidak pernah saya menulis lebih dari tiga
tulisan di Kompasiana.
Hal itu
menunjukkan bahwa Kompasiana sangat memberikan peluang kepada para Kompasianer
terutama penulis pemula untuk mengasah kemampuan menulisnya.
Keenam, berskala nasional bahkan
internasional
Dengan
menulis di Kompasiana maka tulisan kita akan dibaca dalam skala nasional bahkan
internasional. Hal itu tentu akan memotivasi kita untuk menghasilkan
karya-karya terbaik. Pembaca dalam skala tersebut siap menunggu tulisan menarik
para Kompasianer.
Ketujuh, Menambah wawasan dan
pengetahuan
Dengan
membaca tulisan-tulisan yang ada di Kompasiana, menambah wawasan dan
pengetahuan kita tentang berbagai hal. Terkadang kita disuguhi bacaan spesial,
karena belum dimuat sebelumnya di media cetak atau media lainnya. (Agus
Pribadi, 2011 )
Di media
tersebut, Kompasianer (sebutan untuk seorang yang sudah mendaftar di
Kompasiana) dapat menulis berbagai jenis tulisan, salah satunya artikel ilmiah
populer.
Dengan
dibiasakan menulis di Kompasiana, maka guru akan semakin mahir menulis
khususnya artikel ilmiah populer. Menulis bukan lagi sebuah keterpaksaan, tapi
sebuah kebiasaan bagi para guru sesuai dengan keprofesiannya.
Artikel
ilmiah populer yang ditulis guru menjadi terdokumentasi di Kompasiana.
Sewaktu-waktu dapat dijadikan bahan untuk menulis artikel ilmiah populer di
media massa. Selain itu juga dapat dijadikan bahan untuk menulis karya ilmiah.
Guru yang
menulis artikel ilmiah populer di koran dan menulis karya ilmiah layak mendapat
nilai untuk angka kreditnya.
Bab VI Penutup
Kesimpulan
Blog
Kompasiana dapat digunakan sebagai media publikasi dan dokumentasi artikel
ilmiah populer yang dapat dijadikan sebagai bahan menulis artikel ilmiah
populer di media massa dan juga sebagai bahan menulis karya ilmiah. Guru yang
demikian layak mendapatkan nilai untuk angka kreditnya.
Daftar Pustaka
Hendy
Hermawan. 2006. Guru Menulis di Media Massa. Bandung : CV Citra Praya
Khalifi Ilyas.
2010. Kaya Raya Hanya dengan Internet. Jogjakarta : Garailmu
Mudjia
Rahardjo. 2010. Kemampuan Menulis Guru Lemah? dalam http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/artikel/174-kemampuan-menulis-guru-lemah.html
Diunduh Senin14/11/11
Permen
PAN dan RB no 16 Tahun 2009
http://media.kompasiana.com/new-media/2012/04/30/7-alasan-saya-memilih-kompasiana/
diunduh Selasa, 13-11-12
http://www.kompasiana.com/about
diunduh Selasa, 13-11-12
http://id.wikipedia.org/wiki/Blog
diunduh Selasa, 13-11-12
http://blog.kompasiana.com/2009/12/22/tutorial-kompasiana-1-bergabung-di-kompasiana/
diunduh Selasa, 13-11-12
0 komentar:
Posting Komentar