Oleh Agus Pribadi
Membaca tulisan-tulisan
teman-teman Kompasianer dan juga Facebook, saya banyak terinspirasi. Kadang
tertawa sendiri, sedih, haru, menyesali diri, dan berbagai perasaan berkecamuk
dalam hati.
Gambar Pixabay.com
Hebatnya mereka tidak
hanya berhasil mengaduk-aduk perasaan pembacanya, namun juga menggunakan bahasa
yang indah dan enak dibaca. Tentu mereka bukan penulis biasa atau penulis yang
baru pertama menggoreskan tulisannya. Mereka telah menemukan cara “bagaimana”
menulis.
“Bagaimana” menulis
artinya cara, teknik, strategi, metode yang digunakan penulis dalam menyajikan
tulisannya sehingga pembaca puas dengan tulisannya. Puas karena pembaca
mendapatkan “sesuatu” dari apa yang dibacanya.
Penulis yang telah
menguasai ”bagaimana” menulis, mempunyai berbagai bekal yang digunakan untuk
meracik dan menyajikan tulisannya. Diantaranya : kosakata-kosakata yang menarik
dan jarang digunakan sehingga menjadi sajian yang tidak biasa, kemampuan
membidik permasalahan dari sudut pandang yang orang lain tidak memikirkannya,
merubahan pengalaman yang sederhana menjadi sangat bermakna.
Sebuah pengalaman yang
menarik, biasa saja, atau bahkan sangat sederhana sekalipun dapat diolah
menjadi sesuatu yang luar biasa oleh penulis yang menguasai “bagaimana”
menulis. Kompasiana merupakan salah satu media yang banyak melahirkan
penulis-penulis yang saya maksud.[]
0 komentar:
Posting Komentar