BELAJAR SEPANJANG HAYAT


Catatan Harian Seorang Guru IPA







Selamat berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat

Sabtu, 19 November 2016

9 Tips Menulis Ala Ahmad Tohari


Oleh Agus Pribadi

Ahmad Tohari merupakan sosok penulis yang telah cukup lama berkecimpung di dunianya. Banyak karya fiksi berupa novel dan cerpen yang telah dihasilkannya. Penulis yang terkenal dengan Karya Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk itu kerap diundang dalam berbagai forum mengenai budaya dan kepenulisan. Penulis yang juga seorang budayawan itu tak segan untuk berbagi mengenai berbagai hal khususnya yang berkait dengan budaya dan kepenulisan. Penulis yang ramah, rendah hati dan egaliter itu terbuka untuk berdiskusi dengan berbagai kalangan. Saya pribadi yang notabene bukan siapa-siapa pernah beberapa kali bersilaturahmi ke rumah beliau. Dan beliau dengan ramah menerima saya dan teman-teman saya.

Setidaknya ada 9 hal yang saya catat, mengenai ciri kepenulisan ala Ahmad Tohari. Diantaranya adalah :
1.        Memilih jalan sepi
Ahmad Tohari  mengatakan penulis itu orang yang memilih jalan sepi. Jalan sepi yang dimaksud di sini adalah jalan yang jauh dari materialisme, atau terlalu mengagungkan materi. Bukan jalan yang mengambil jarak dari masyarakatnya. Bahkan Ahmad Tohari merupakan sosok yang terjun langsung ke lapangan, tidak sekedar mencari referensi di internet dalam menghasilkan karyanya.

2.        Mengangkat kearifan lokal
Tema-tema pedesaan yang sederhana biasa diangkat dalam karya-karya Ahmad Tohari baik cerpen maupun novel. Kepeduliannya pada rakyat kecil menjadi inspirasinya dalam membuat cerita.

3.        Menjaga sikap rendah hati
Sikap dan pandangannya mencerminkan Ahmad Tohari merupakan pengarang yang rendah hati sampai saat ini. Pengarang yang berasal dari Banyumas itu terbuka untuk berdiskusi dengan berbagai kalangan termasuk dari yang awam sastra seperti saya.

4.        Bersedia berproses sampai kapanpun
Menurut penulis cerpen Senyum Karyamin itu, kepengarangan adalah proses yang panjang dan tidak boleh berhenti. Hal itu menyiratkan bahwa pengarang harus selalu belajar sampai kapanpun (belajar sepanjang hayat)

5.        Menanggapi kritik secara positif
Penulis yang juga menulis novel Orang-orang Proyek itu memberi nasehat agar penulis mau menerima kritik dengan positif. Bahkan dari kritik itu dapat dijadikan karya yang spektakuler.

6.        Banyak membaca
Pemimpin redaksi majalah Ancas Banyumas itu memberi nasehat agar penulis banyak membaca, berbagai jenis bacaan. Hal itu untuk memperluas wawasan dan peta dunia kepengarangan.

7.        Menyuarakan pesan dari masyarakat
Peraih Penghargaan Hadiah Sastra ASEAN, 1995 dan Hadiah Sastra Rancage, 2007 itu biasa menulis cerita yang berlatar pedesaan dengan persoalan sederhana sekalipun. Persoalan-persoalan yang menjadi aspirasi dan pesan dari masyarakat kecil.

8.        Menampilkan kesederhanaan hidup
Tidak hanya dalam cerita fiksi yang dibuatnya, kesederhanaan hidup juga ditampilkan dalam kesehariannya. Hal itu mempertegas identitas dan jati dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang hidup di daerah pedesaan di Indonesia.

9.        Mengusung semangat kebersamaan (egaliter)
Sikap terbukanya pada berbagai kalangan menunjukkan semangat kebersamaan (egaliter) yang dimiliki sebagai seorang budayawan, baik dalam karya-karyanya, pandangan maupun kesehariannya.
Demikian, 9 tips menulis ala Ahmad Tohari. Semoga bermanfaat.

Share:

0 komentar:

VIDEO PEMBELAJARAN

Arsip

Frequency Counter Pengunjung

Artikel Terbaru

LINK SAYA

Komentar Terbaru

Konsultasi IPA