BELAJAR SEPANJANG HAYAT


Catatan Harian Seorang Guru IPA







Selamat berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat

Kamis, 10 November 2016

Tips Memulai Menulis


Oleh Agus Pribadi
Menulislah mengalir seperti air, tabah seperti karang, rendah hati seperti ilmu padi...

Bagaimana memulai menulis?
Menulis merupakan kegiatan yang dapat diibaratkan dengan berenang. Belajar menulis juga dapat diibaratkan dengan belajar berenang. Praktek langsung adalah kuncinya.

Berenang akan semakin terampil jika seseorang rajin berada di kolam renang menggerakkan badan, kaki, dan tangan. Buku tentang latihan renang atau panduan langsung dari instruktur renang akan sangat membantu jika badan senantiasa dilatih untuk bergerak di kolam renang (berenang). Namun jika hanya duduk berpangku tangan sambil membaca buku atau mendengarkan panduan dari instruktur, maka keinginannya untuk bisa berenang bisa jadi hanya akan menjadi angan-angan kosong tanpa makna. Pada mulanya mungkin sulit menguasa keadaan di atas air. Berkat kegigihan berlatih, peluang untuk terampil berenang, bahkan menjuarai suatu perlombaan renang bisa saja diraih.
Demikian juga dengan menulis, akan semakin terampil jika seseorang rajin berada di depan komputer atau memegang pena menuangkan gagasan yang ada menjadi sebuah tulisan (menulis). Seberapa banyak buku tentang tips menulis atau pun bacaan tentang apa pun, jika tidak berlatih langsung dengan praktek menulis, rasanya hanya akan menjadi angan-angan kosong tanpa arti. Pada mulanya mungkin sulit menuangkan gagasan menjadi sebuah tulisan, namun berkat kegigihan berlatih peluang untuk pandai menulis, bahkan menjuarai suatu perlombaan menulis bisa saja diraih.

Bagaimana menyelesaikan sebuah tulisan?
Jika menulis cerita tetapi tidak selesai itu jauh lebih baik dari pada tidak menulis sama sekali. Menulis merupakan sebuah proses. Berlatih menulis seribu karakter (huruf), kemudian ditingkatkan menjadi dua ribu karakter, tiga ribu karakter, dan seterusnya. Jika tekun berlatih, kemampuan menulis panjang akan semakin meningkat.
Agar cerita dapat selesai saat ditulis, pilihlah tema yang paling disukai meskipun sekedar tulisan curhat. Misalnya pengalaman pribadi atau teman dibuat cerpen. Usahakan menyelesaikan alur ceritanya sampai 80%. Jika berhenti menulis, suatu saat dapat ditambah kekurangan yang 20%. Kalau baru 50% atau kurang, biasanya malas untuk menyelesaikan tulisan.
Menulislah dengan bebas, mengalir tanpa beban. Setelah selesai baru diedit tanda baca, dan kesalahan ketik. Sambil sesekali melihat EYD dan KBBI.
Membaca bacaan-bacaan yang relevan akan semakin mendukung kemampuan menulis seseorang. Dari bacaan, seseorang bisa tahu bagaimana menulis yang baik.

Bagaimana menghilangkan keraguan dalam menulis?
Keraguan salah satunya hadir karena kurang percaya diri. Latihlah rasa percaya diri dengan rajin menulis dan menunjukkannya pada orang lain. Hal itu bisa dilakukan melalui Kompasiana, Facebook dan media lainnya. Atau ditunjukkan langsung pada teman. Kalau ada kritikan jangan menerimanya dengan pikiran negatif. Anggap kritikan orang lain sebagai pembangun tulisan, juga melatih rasa percaya diri. Tidak mudah memang menerima kritik apalagi kritik tajam, tapi dengan terbiasa dikritik seseorang akan terbiasa juga dan tidak trauma untuk dikritik lagi.
Selamat memulai menulis! []

Share:

0 komentar:

VIDEO PEMBELAJARAN

Arsip

Frequency Counter Pengunjung

Artikel Terbaru

LINK SAYA

Komentar Terbaru

Konsultasi IPA