Oleh Agus Pribadi
Pramuka merupakan
gerakan kepanduan di Indonesia yang tetap eksis sejak zaman sebelum kemerdekaan
sampai sekarang. Posisinya di Indonesia semakin kuat dengan lahirnya
Undang-undang tentang Kepramukaan.
Arah gerakan Pramuka
dapat dilihat dari syair lagu Hymne Pramuka :
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku Kudarmakan
Darmaku kubaktikan
Agar Jaya Indonesia
Indonesia Tanah Airku
Kami jadi pandumu
Manusia Pancasila
Satyaku Kudarmakan
Darmaku kubaktikan
Agar Jaya Indonesia
Indonesia Tanah Airku
Kami jadi pandumu
Dari lagu tersebut diketahui Pramuka hendak dijadikan
kader
pembangunan yang bermoral Pancasila.
Melihat arah gerakan Pramuka yang hendak menjadikan
kader pembangunan yang bermoral Pancasila, sungguh mempunyai peran yang sangat
strategis bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Kader pembangunan berarti Pramuka ikut berperan
serta aktif dalam kegiatan pembangunan dan juga bersama-sama dengan itu
berperan aktif dalam menumbuhkan tunas-tunas bangsa (perkaderan).
Bermoral Pancasila
berarti Pramuka membentuk manusia khas Indonesia yang bermoral berdasarkan
Pancasila. Manusia khas Indonesia berarti manusia yang hidup di bumi Indonesia
dengan segala latar sosial dan budayanya. Bermoral Pancasila berarti ber-Ketuhanan,
berkemanusiaan, menjaga persatuan, bergotong royong, berkeadilan sosial.
Namun demikian
kenyataan di lapangan mengenai gerakan Pramuka terkadang cukup memprihatinkan.
Seragam Pramuka yang dikenal juga dengan Korjasena memang telah memasyarakat,
namun demikian seragam tersebut belum tentu menjadi kebanggaan bagi setiap generasi
muda Indonesia.
Di sekolah-sekolah, banyak
sekolah yang menjadikan Pramuka sebagai kegiatan wajib bagi peserta didik.
Meskipun telah diwajibkan, Pramuka belum menjadi kegiatan favorit bagi generasi
muda kita. Kegiatan-kegiatan Kepramukaan yang ada banyak yang masih terkesan
formalitas semata.
Jika kegiatan
kepramukaan tidak menjadi kegiatan wajib di sekolah-sekolah bisa jadi banyak
yang tidak memilih Pramuka. Bisa jadi generasi muda kita lebih suka hal-hal
yang sedang populer, misalnya Facebook, Twitter, K-Pop, dan sebagainya. Ini
merupakan tantangan bagi Pramuka ke depan. Bagaimana agar Pramuka bisa tetap
diminati bagi generasi muda sesuai dengan zamannya.
Pendidikan Karakter
Pendidikan di Indonesia
sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan dan memasyarakatkan pendidikan
karakter. Berlatar degradasi moral, maka pemerintah perlu menyelamatkannya
melalui pendidikan karakter.
Sebuah ironi di saat
Pramuka-yang penuh dengan pendidikan karakter- sedang terus dihidupkan,
sementara itu pendidikan karakter juga digencarkan. Pramuka sebagai gerakan
moral Pancasila tentu sudah tidak diragukan lagi peranannya. Sedangkan
pendidikan karakter merupakan hal yang masih kurang begitu jelas bentuknya.
Sebelum digalakan pendidikan karakter, sebenarnya pendidikan kita sudah
menggalakan pendidikan karakter. Bahkan jauh sebelumnya sudah ada
sekolah-sekolah yang menjadikan pelajaran Budi Pekerti sebagai muatan lokal.
Dan akan menjadi sebuah
paradoks yang memprihatinkan jika gerakan Pramuka kian luntur, sementara mulai
dihidupkan kembali pendidikan karakter. Sesuatu yang banyak menguras energi
kita semua tentunya.
Gerakan Pramuka
idealnya menjadi salah satu penopang dari pendidikan karakter yang sangat
strategis. Pramuka dapat dikatakan lengkap-lengkip
baik teori maupun praktik dalam membentuk karakter manusia Indonesia. Manusia
yang ber-Tuhan tanpa merasa benar sendiri. Manusia yang berkepribadian
Indonesia. Manusia yang mengembangkan cinta kasih dan perdamaian. Manusia yang menjunjung
tinggi Merah Putih.
Semangat Kebangsaan
Diantara arus
globalisasi. Arus yang membawa beraneka limbah yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia yang luhur dan bersahaja.
Diantara berbagai
persoalan sosial politik dan bidang lainnya di dalam negeri. Permasalahan yang
terkadang dapat mengancam persatuan kesatuan, keamaan, kemajemukan bangsa.
Pramuka menjadi salah
satu gerakan yang tetap konsisten dalam mejaga dan mengobarkan semangat
kebangsaan. Api unggun yang kerap dinyalakan dalam kegiatan kepramukaan seakan
menjadi lambang semangat kebangsaan yang senantiasa berkobar di bumi Indonesia
.............
Kalau hari sudahlah petang
Tenang di hati datang
Waktu berapi unggun tiba
Saat bersuka ria
Kalau hari sudahlah petang
Tenang di hati datang
Waktu berapi unggun tiba
Saat bersuka ria
Kita duduk berlingkar-lingkaran
Tak ada mula akhirnya
Lingkaran persaudaraan
Kita kuat eratkan
.............................(Lagu OAIO)
Tak ada mula akhirnya
Lingkaran persaudaraan
Kita kuat eratkan
.............................(Lagu OAIO)
0 komentar:
Posting Komentar