Oleh Agus Pribadi
Banyak yang
mendefinisikan pengertian penulis dalam arti yang berbeda-beda. Ada yang mensyaratkan
hal khusus agar seseorang disebut penulis. Ada yang sangat longgar mengenai
batasan penulis. Dalam konteks tertentu, semuanya bisa bermakna benar,
tergantung dari sudut mana seseorang melihatnya. Tulisan ini tidak bermaksud
untuk membuat polemik mengenai pengertian penulis. Akan tetapi saya akan
berusaha mendudukkan sosok penulis sesuai porsinya, jika memang saya mampu.
Gambar Pixabay.com
Ada yang mengatakan
setiap orang yang pernah menulis dapat disebut sebagai penulis. Hal itu tidak
salah menurut saya. Namun, pengertian penulis tersebut sangat luas dan teramat
luas. Definisi tersebut terkesan hantam kromo atau srambah uyah (menyamaratakan). Saking luasnya definisi itu siapapun
yang bisa menulis dapat juga disebut penulis. Ibu yang menulis daftar
belanjaan, seorang wartawan yang menulis berita, seorang anak SD yang sedang
mengarang, seorang koki yang sedang menulis resep masakan, seorang guru yang
sedang mencatat di papan tulis, seorang yang menulis puisi, cerpen, novel dan
sebagainya. Semuanya dapat disebut penulis menurut definisi tersebut.
Ada juga yang
mengatakan penulis itu kalau karyanya sudah pernah dimuat di media cetak atau
diterbitkan oleh penerbit. Pendapat itu juga tidak salah menurut saya.
Seseorang yang tulisannya telah dimuat di media massa atau diterbitkan telah
melalui seleksi oleh editor media massa atau penerbit yang bersangkutan. Proses
seleksi ini yang akan menjamin sebuah tulisan yang berkualitas setidaknya
menurut media massa atau penerbit yang bersangkutan. Puluhan, ratusan, atau
bahkan ribuan tulisan yang diseleksi oleh media massa atau penerbit untuk hanya
diloloskan beberapa diantaranya.
Ada yang mengatakan
menulis hanya sekedar hobi, hiburan, atau pengisi waktu senggang. Hal itu juga
ada benarnya. Ada orang yang menulis memang sekedar untuk hal itu, tidak
mempunyai target yang terlalu serius atau muluk-muluk. Menjadi penulis untuk
hiburan, yang penting heppy!
Ada yang mengatakan
penulis sebagai sebuah profesi. Hal itu ada benarnya juga jika yang dimaksud
adalah wartawan atau profesi sejenis lainnya. Namun jika yang dimaksud adalah
pengertian penulis yang pertama-yang mengatakan setiap orang yang pernah menulis
dapat disebut penulis-tentu hal itu akan menjadi rancu dan simpang siur.
Profesi merupakan bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, kejujuran, dsb) tertentu. Profesional berarti bersangkutan
dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, mengharuskan
adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan amatir) (KBBI). Ada profesi dokter,
dosen, guru, wartawan, dan sebagainya.
Jika mengatakan penulis
sebagai profesi mungkin agak kurang tepat. Profesi penulis merupakan sebuah
sebutan yang memotivasi. Namun demikian bisa mengakibatkan penyesatan makna
penulis. Bagi penulis berpengalaman, hal itu mungkin bisa disikapi dengan
bijaksana. Namun bagi generasi muda yang baru mulai belajar menulis, hal itu
bisa menjadi permasalahan tersendiri ke depannya. Jika penulis adalah profesi
maka mensyaratkan keahlian khusus dan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari dari yang dilakukannya. Jika hal itu tidak tercapai, maka dapat
menimbulkan kekecewaan, padahal sebutan profesi penulis misalnya telah tersemat dengan manis di benak generasi
muda. Menurut saya, perlu adanya penjelasan yang jujur dari penulis yang telah
berpengalaman kepada generasi muda agar mereka yang baru menjejakkan kakinya di
dunia penulisan dapat memahami dunia penulis dengan baik. Meskipun untuk tujuan
memotivasi, jika terlalu melebihkan sosok penulis maka dapat kurang baik juga.
Apalagi jika melebih-lebihkan sosok penulis untuk tujuan penipuan misalnya, hal
itu tentu sangat tidak baik.
Pengertian-pengertian tentang
penulis di atas akan menjadi benar jika ada penjelasan tambahan setelahnya.
Catatan tambahan berfungsi memperjelas pengertian yang diberikan.
Setiap orang yang pernah menulis dapat disebut
sebagai penulis. Dengan catatan pengertian penulis tersebut bermakna sangat
umum.
Penulis itu kalau
karyanya sudah pernah dimuat di media cetak atau diterbitkan oleh penerbit.
Dengan catatan, jika memang kualitas tulisan sebagai salah satu tolok
ukurannya, minimal pengakuan dari pihak lain.
Menulis hanya sekedar hobi,
hiburan, atau pengisi waktu senggang. Menjadi penulis untuk hiburan, yang
penting heppy! Dengan catatan, tujuan
orang menulis memang berbeda-beda salah satunya sebagai hobi atau hiburan.
Ada yang mengatakan
penulis sebagai sebuah profesi. Hal itu ada benarnya juga jika yang dimaksud
adalah wartawan atau profesi sejenis lainnya. Dengan catatan, tidak semua
penulis adalah wartawan dan prosesi sejenis lainnya.
Bagaimana menurut Anda?
[]
0 komentar:
Posting Komentar