BELAJAR SEPANJANG HAYAT


Catatan Harian Seorang Guru IPA







Selamat berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat

Senin, 31 Oktober 2016

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

 Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang.

Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia terjadi mulai dari lahir, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, sampai masa tua.
 Gambar Shutterstock
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran makhluk hidup yang sifatnya tidak dapat kembali.
Perkembangan adalah proses perubahan makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan.
Pada Manusia, pertumbuhan dan perkembangan terdiri atas :
1)      Sebelum kelahiran
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim ibu melalui 3 tahap : Trimester pertama, Trimester Kedua, Trimester Ketiga

2)      Setelah kelahiran
Melalui tahap Masa Bayi, Masa Kanak-kanak, Masa Remaja, Masa Dewasa, Masa Tua.
Pada hewan, dapat mengalami metamorfosis, yaitu serangkaian perubahan bentuk selama pertumbuhan dari bentuk muda menjadi bentuk dewasa. Misalnya pada Kupu-kupu dan katak. Pada kupu-kupu melalui tahapan : Telur, Larva, Pupa, Dewasa. Pada katak melalui tahapan : Telur, Berudu, Katak Muda, Katak Dewasa.
Pada Tumbuhan, melalui tahapan Biji, Kecambah, Tumbuhan Muda, Tumbuhan Dewasa
Soal. Apakah antara manusia dan tumbuhan dalam memperoleh makanannya untuk pertumbuhan sama ataukah berbeda? Jelaskan
Jawab. antara manusia dan tumbuhan dalam memperoleh makanannya untuk pertumbuhan berbeda. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis karena memiliki klorofil. Sedangkan hewan mengambil makanan dari makhluk hidup lain (tumbuhan) karena tidak mampu membuat makanan sendiri.
Referensi : Karim,Saeful dkk. 2008. Belajar Ipa Kelas VIII BSE. Pusat Perbukuam Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Share:

IHT Penyusunan KTSP (Kurikulum) SMP Negeri 5 Mrebet

Pada tanggal 22 dan 23 Juni 2016 telah diadakan IHT Penyusunan KTSP SMP Negeri 5 Mrebet T.P.2016/2017. IHT tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan kurikulum sekolah sedini mungkin agar hasilnya dapat lebih baik untuk kegiatan sekolah setahun ke depan. IHT tersebut dihadiri oleh Ibu Dra. Dartini, M.Pd selaku Pengawas Sekolah sekaligus sebagai nara sumber.[]






Share:

Peningkatan Kemampuan Memahami Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan Kontekstual (Abstrak)


Peningkatan Kemampuan Memahami Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Peserta Didik Kelas VIIB SMP Negeri 5 Mrebet Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015

Oleh Agus Pribadi[1]
Abstrak: rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa besar peningkatan kompetensi, dan perubahan perilaku dengan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada peserta didik kelas VII B SMP Negeri 5 Mrebet. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua siklus dengan 30 peserta. Hasil penelitian siklus 1 nilai rata-rata 6,90 dengan ketuntasan klasikal 50%. Pada siklus 2 nilai rata-rata 7,90 dengan ketuntasan klasikal 97%. Perubahan perilaku belajar pada aspek perhatian, respon, tanggung jawab, percaya diri, dan antusias dan senang meningkat.
Kata kunci: memahami, pengelolaan lingkungan, pendekatan kontekstual.

selengkapnya dapat di unduh di sini :
 https://drive.google.com/file/d/0B1j5HpjfnSN6eWZyMXRaLXE0czQ/view?usp=sharing


(dimuat di Jurnal Action Guru, Vol 5 No 2. Juni 2015)

[1] Guru IPA SMP Negeri 5 Mrebet

Share:

Minggu, 30 Oktober 2016

Membaca Realisme Magis Cerpenis Banyumas

 Peluncuran Buku Kumpulan Cerpen "Gadis Berkepala Gundul" karya Agus Pribadi
(Berita Koran Suara Merdeka, 22 Januari 2015)




DUNIA sastra Banyumas kembali bergeliat. Setelah kemunculan novel sejarah Kumandang Tembang Mrapat karya Nasirin L Sukarta, akhir pekan lalu, cerpenis Banyumas Agus Pribadi unjuk karya dengan menghadirkan buku kumpulan cerpen Gadis Berkepala Gundul. Suasana ruang tamu sebuah rumah di Desa Karangtengah, Kecamatan Kembaran, Banyumas, yang riuh dengan percakapan mendadak hening.
Penyair Agustav Triono berdiri dan membacakan sebuah cerpen yang menjadi judul kumpulan cerpen ”Gadis Berkepala Gundul”. Pembacaan itu sekaligus membuka acara bedah buku kumpulan cerpen karya Agus Pribadi itu. Penulis kelahiran Purbalingga, 10 Mei 1978, itu baru saja mengumpulkan sejumlah judul cerpennya yang terpercik di berbagai surat kabar.
Dalam ulasannya tentang isi buku tersebut, kritikus sastra Arif Hidayat menyinyalir ada gaya realisme magis dalam sebagian karya-karya penulis yang guru IPASMPdi Purbalingga itu. ”Gaya menulis itu kurang lebih merupakan karya sastra yang mencoba menghadirkan sesuatu yang magis menjadi tampak nyata (realis). Ini terlihat dari beberapa judul cerpen yang ditulis Agus Pribadi,” katanya.
Pertentangan Batin
Aif menyebutkan, cerpen yang berjudul ”Cicak” merupakan salah satu contoh cerpen yang bergaya itu. Cerpen yang pernah termuat di Suara Merdeka itu bercerita tentang tokoh aku yang terbelit masalah kemiskinan dan harus mengadu nasib ke kota, namun nasib mengantarkannya pulang tinggal nama.
Menurut Arit, bila dibandingkan dengan karya Ahmad Tohari yang konsisten dengan realisme-sosialnya, cerpencerpen Agus Pribadi berusaha mencari bentuk dengan menampilkan pertentangan batin, sedangkan cerpen-cerpen Ahmad Tohari menonjolkan kekuatan karakter tokoh-tokohnya. Sastrawan Banyumas, Teguh Trianton, mengungkapkan, setiap karya sastra seharusnya merupakan ungkapan nabok nyilih tangan, bisa merupakan ungkapan kritik sosial sebagai keberpihakan penulis.
”Setelah membaca kumpulan cerpen ini, saya justru bertanya bagaimana karya sastra menjadi sebuah kekuatan yang nabok nyilih tangan itu,” ujarnya. Selain membedah buku, kesempatan tersebut juga digunakan untuk mengumumkan pemenang lomba cerpen yang digelar Penulis Muda Banyumas, beberapa waktu lalu.
Juara 1 cerpen berjudul ”Sebuah Kutukan, Kematian Ibu, dan Kota Tanpa Alun-Alun” karya Ade Ubaidil, juara kedua cerpen ”Pulang” karya Anwar Hadja, dan juara ketiga Ahmad Bayhaki lewat cerpen berjudul ”Terompet Naura”. (Nugroho Pandhu Sukmono- 55)
Share:

Kamis, 27 Oktober 2016

KD. 6.1. Mengidentifikasi Ciri-Ciri Makhluk Hidup


MATERI
 Semua makhluk hidup melakukan aktivitas untuk bertahan hidup. Menurut kamu, apa saja aktivitas makhluk hidup yang menggambarkan gejala hidup?

 Untuk mengetahui aktivitas makhluk hidup yang menggambarkan gejala kehidupan, ikutilah uraian berikut.

 1. Bernapas
 Makhluk hidup memecah makanan secara kimiawi melalui sistem pencernaan menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Zat-zat ini kemudian dibawa ke seluruh tubuh.

 Hasil pencernaan makanan dalam tubuh hewan atau tumbuhan dibawa ke setiap sel untuk melaksanakan proses hidupnya. Makanan itu menyediakan energi untuk melakukan kegiatan hidup.

 Sel-sel memerlukan oksigen untuk mendapatkan energi dari makanan. Oleh karena itu, semua makhluk hidup bernapas untuk memperoleh oksigen.

 2. Memerlukan Makanan
 Makhluk hidup memerlukan makanan agar memperoleh energi untuk memelihara dan menjalankan aktivitas hidup. Sebagian besar tumbuhan bersifat autotrof, yaitu memproduksi/menghasilkan makanan sendiri.

 Makanan tumbuhan yang berupa zat organik berasal dari pengubahan zat anorganik (zat hara) dengan bantuan sinar matahari dalam proses fotosintesis. Sebagian kecil makhluk hidup, proses pembuatan makanannya menggunakan energi hasil dari reaksi kimia (kemosintesis).

 Hewan merupakan makhluk hidup heterotrof, yaitu kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Hewan herbivora memenuhi kebutuhan makanannya dengan memakan tumbuhan.

 Adapun, hewan karnivora memangsa hewan lain. Sapi tergolong herbivora karena memakan rumput dan cheetah tergolong karnivora karena memangsa zebra. Makanan tersebut harus dicerna dan diolah dalam tubuh dahulu sebelum digunakan untuk aktivitas hidup.


Gambar: Cheetah vs Zebra


 3. Bergerak
 Beberapa jenis gerakan manusia dan hewan tampak jelas terlihat, misalnya manusia menari, kepakan sayap burung, sampai kedipan mata sapi.

 Gerakan pada beberapa hewan terjadi sangat cepat dan efisien. Gerakan pada hewan selalu berhubungan dengan kebutuhan makan, mencari makanan, menemukan pasangan, atau melarikan diri dari pemangsa.

 Pada tumbuhan, kadang gerakannya tidak jelas terlihat. Namun, kamu dapat melihat suatu gerakan sebuah sel tumbuhan di bawah mikroskop.


 Pada saat mengamati tumbuhan secara utuh, kadang-kadang kita melihat gerakan yang terjadi pada saat-saat tertentu. Misalnya, bunga mekar di pagi hari dan menguncup di sore hari.

 Gerakan pada tumbuhan sangat lambat dan hanya sebagian tubuh saja. Gerakan itu terjadi akibat ada rangsangan dari luar, misalnya mekarnya bunga di pagi hari setelah terkena sinar matahari atau menutupnya daun putri malu setelah terkena sentuhan.

 4. Pertumbuhan dan Perkembangan
 Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan pada makhluk hidup yang berupa pertambahan volume, massa, dan tinggi.

 Adapun perkembangan adalah perubahan pada makhluk hidup menuju kedewasaan secara seksual yang diawali dari perkembangan zigot.

 Jadi, benda yang tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan tidak termasuk golongan makhluk hidup.

 5. Reproduksi
 Semua organisme bereproduksi (berkembang biak) untuk memperbanyak jenisnya. Hal itu bertujuan untuk memastikan kelangsungan hidup jenisnya agar tidak punah.

 Beberapa jenis makhluk hidup dapat berkembang biak tanpa membutuhkan pasangan, yang demikian itu disebut reproduksi aseksual. Adapun pasangan organisme jantan dan betina dalam satu jenis diperlukan dalam proses reproduksi seksual.

 Reproduksi seksual dapat terjadi jika dua sel kelamin bertemu untuk menghasilkan anak. Proses pertemuan dua sel kelamin, yaitu sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum/sel telur) disebut fertilisasi.

 Fertilisasi pada hewan menghasilkan anak, sedangkan fertilisasi pada tumbuhan akan terbentuk biji, kemudian biji tumbuh menjadi tumbuhan baru.

 6. Peka terhadap Rangsang
 Ciri lain makhluk hidup adalah peka terhadap rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan itu dapat berupa sentuhan, cahaya, rasa, dan suara. Reaksi makhluk hidup terhadap rangsangan itu berbeda-beda.

 Misalnya, tumbuhan putri malu (mimoria pudica) akan menutup daunnya ketika disentuh. Cumi-cumi mengeluarkan cairan mirip tinta jika sedang terancam keberadaannya. Begitu pula manusia secara reflek menjauhkan tangannya dari benda panas yang disentuhnya.

 Kemampuan makhluk hidup menerima dan mereaksi rangsang disebut iritabilitas. Secara umum, tanggapan terhadap rangsang merupakan suatu bentuk penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya.

 7. Mengeluarkan Zat Sisa
 Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna. Zat-zat yang tidak berguna tersebut beracun dan berbahaya apabila tertimbun dalam tubuh. Setiap organisme harus mengeluarkan zat sisa agar tidak meracuni tubuh.

 Zat-zat yang tidak berguna itu merupakan zat sisa proses metabolisme di dalam sel. Proses pengeluaran zat-zat sisa disebut ekskresi.

 8. Melakukan Adaptasi
 Ikan mampu hidup di air karena mempunyai organ tubuh untuk menjaga kelangsungan hidupnya, antara lain mempunyai insang untuk bernapas, sirip untuk bergerak, dan sisik yang berlendir agar mudah bergerak dalam air.

 Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut adaptasi. Coba, sebutkan contoh adaptasi yang dilakukan oleh hewan-hewan yang lain.

 Tumbuhan melakukan adaptasi di antaranya dengan mengubah struktur tubuhnya. Tumbuhan kaktus yang hidup di daerah kering beradaptasi dengan cara memperkecil luas permukaan daun untuk mengurangi penguapan.

 Selain itu, kaktus juga mempunyai daun yang menyerupai duri, berakar panjang untuk menjangkau air di dalam tanah, dan hanya mempunyai sedikit stomata.

SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Untuk menjaga kelangsungan hidup tubuh kita melakukan metabolisme dan zat sisa hasil metabolisme tersebut segera dikeluarkan dari tubuh karena dapat meracuni tubuh dan dapat mengganggu kesehatan, untuk itu kita memerlukan …



a.       Sistem pencernaan

b.      Sistem ekskresi

c.       Sistem transportasi

d.      Sistem respirasi

Jawaban : B

Sistem ekskresi adalah sekumpulan organ yang berfungsi untuk membuang zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh manusia supaya tidak menjadi racun.

2.      Perhatikan gambar percobaan berikut !


Percobaan tersebut membuktikan bahwa tumbuhan sebagai makhluk hidup memilliki ciri …




a.       Bernafas

b.      Bergerak

c.       Tumbuh

d.      Berfotosintesis

Jawaban : B

Gambar tersebut menunjukan bahwa makhluk hidup bergerak meskipun secara pasif (tidak berpindah tempat).





3.      Seorang siswa melakukan percobaan seperti gambar berikut!




Ciri makhluk hidup yang tergambar pada percobaan tersebut adalah …

a.       Mengeluarkan zat sisa

b.      Peka terhadap rangsang

c.       Memerlukan zat nutrisi

d.      Melakukan proses pertumbuhan

Jawaban : B

Meutupnya daun putri malu akibat sentuhan menunjukan ciri makhluk hidup yaitu peka terhadap rangsangan.

Sumber Soal : http://banksoal.sridianti.com/biologi/soal-pembahasan-ciri-ciri-makhluk-hidup.html

Share:

Rabu, 26 Oktober 2016

Peran Serta PGRI dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di Era Global






Oleh Agus Pribadi, S.Si


I.                    Pendahuluan
PGRI lahir pada 25 November 1945. Sampai saat ini PGRI telah memasuki ulang tahun yang ke-71. Hampir bersamaan dengan usia kemerdekaan Negara Republik Indonesia, PGRI telah mengalami berbagai masa, dari masa kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, dan era Reformasi serta globalisasi sekarang ini. Semua itu dilalui PGRI dengan segala dinamika dan pasang surut organisasi.
Sejalan dengan kemajuan zaman, maka peran serta PGRI pun semakin menantang dan bertambah terutama di era internet seperti sekarang ini, di mana informasi begitu cepat menyebar tidak hanya secara nasional namun secara global di pelosok-pelosok dunia.
II.                  Perumusan Masalah
Dari latar belakang pendahuluan di atas, maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut :
Apa peran serta PGRI dalam meningkatkan profesionalisme Guru di Era Global?
III.                Pembahasan
Menurut Dasam Syamsudin (2010 :1), Di era globalisasi, guru sangat dituntut meningkatkan profesionalitasnya sebagai pengajar dan pendidik. Disamping profesionalitas, guru juga harus menghadapi beberapa kata kunci dunia pendidikan yaitu, kompetisi, transparansi, efisiensi, dan kualitas tinggi. Dari segi sosial, masayarakat global akan menjadi sangat peka dan peduli terhadap masalah-masalah demokrasi, hak asasi manusia, dan isu lingkungan hidup. Kendala tersebut harus dihadapi guru dengan sangat arif.
Dari pendapat di atas, maka beberapa tantangan guru di era globalisasi yang harus didampingi PGRI sebagai salah satu organisasi profesi guru adalah:
1)      Peningkatan profesionalitas guru di era global yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi (internet) serta kompetisi, efisiensi, dan kualitas tinggi yang merupakan beberapa kata kunci dunia pendidikan.
Salah satu peran serta PGRI dalam hal tersebut adalah melalui pelatihan-pelatihan di bidang internet dan lomba-lomba pembuatan blog atau website guru serta kegiatan lain yang meningkatkan profesionalitas guru di era global.
Menurut Harsojo, Ali (2013:1), Peran PGRI Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru : pertama, Bangkitkan Profesionalisme Anggota; kedua, Mengukuhkan Keahlian; ketiga, Menguatkan Tanggung Jawab; keempat, Jejaring Sebagai Kekuatan Organisasi PGRI
2)      Masyarakat global sangat peka dan peduli terhadap permasalahan demokrasi, hak asasi manusia, dan isu lingkungan hidup.
Peran serta PGRI dalam hal tersebut adalah melalui sosialisasi, pendampingan, pelatihan serta bimbingan guru terhadap wacana demokrasi, HAM, dan lingkungan hidup.

IV.                Kesimpulan
Peran serta PGRI di era Global, diantaranya adalah : 
1)      peningkatan profesionalisme guru di era global melalui pelatihan-pelatihan di bidang internet dan lomba-lomba pembuatan blog atau website guru serta kegiatan lain yang meningkatkan profesionalitas guru di era global.
2)      Responsif terhadap isu global melalui sosialisasi, pendampingan, pelatihan serta bimbingan guru terhadap wacana demokrasi, HAM, dan lingkungan hidup.
V.                  Daftar Pustaka
Harsojo, Ali. 2013. Peran PGRI dalam Memperjuangkan Nasib Guru dan Meningkatkan Profesionalsime Guru. http://sdnpajagalanii.blogspot.co.id/2013/12/peran-pgri-dalam-memperjuangkan-nasib_29.html diunduh 26 Oktober 2016
Syamsudin, Dasam. 2010. Guru dan Tantangan di Era Globalisasi. http://www.kompasiana.com/dasam/guru-dan-tantangannya-di-era-globalisasi_55005d3ba33311d372510c10  diunduh 26 Oktober 2016

Share:

Selasa, 25 Oktober 2016

Buku Saya

Buku Kumpulan Cerpen Gadis Berkepala Gundul

Buku 27 Kiat Menulis Cerita Pendek




Share:

VIDEO PEMBELAJARAN

Frequency Counter Pengunjung

Artikel Terbaru

LINK SAYA

Komentar Terbaru

Konsultasi IPA