BELAJAR SEPANJANG HAYAT


Catatan Harian Seorang Guru IPA







Selamat berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat

Selasa, 25 Desember 2012

Menggali Lokalitas untuk Tema Cerpen

Lokalitas menjadi salah satu tema yang dapat diusung seorang cerpenis. Lokalitas yang dimaksud tidak hanya merujuk pada daerah dan budaya, tapi bisa hal lainnya. Secara bebas saya mengartikan lokalitas berkaitan dengan kemampuan cerpenis untuk menyuguhkan suatu hal dalam cerpennya, dan hal itu akrab dengan pembacanya. Keakraban pembaca dengan suatu hal yang disuguhkan seorang cerpenis, tidak lepas dari kemampuan sang cerpenis untuk mengolah ceritanya secara mendetail.


Lokalitas yang sering disuguhkan dalam sebuah cerpen berkaitan dengan sosial budaya suatu daerah. Memang tema ini bisa menjadi sangat menarik di tengah suasana global sekarang ini. Membaca cerpen bernuansa lokalitas sosial budaya suatu daerah seperti menemukan identitas atau jati diri suatu masyarakat di daerah tertentu.

Indonesia mempunyai keanekaragaman dalam banyak hal, termasuk sosial budaya daerah-daerah yang ada di Indonesia. Memperkenalkan sosial budaya suatu daerah melalui sebuah cerpen akan memperkaya dan memperkuat khasanah budaya nasional. Jati diri bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka macam budaya akan semakin dikenal secara lokal, nasional, maupun global.

Berbagai ciri atau penanda sebuah cerpen bertema lokalitas sosial budaya diantaranya dapat dilihat dari gaya tutur, latar tempat, nama panggilan seseorang, benda-benda, adat istiadat, dan sebagainya. Nuansa Melayu merupakan salah satu tema lokalitas sosial budaya yang kerap muncul pada sebuah cerpen. Cerpen bertema jenis ini menjadi suguhan yang enak dinikmati baik gaya tutur, konflik yang dibangun, latar tempat, dan hal-hal lainnya.

Selain Melayu, banyak juga cerpen-cerpen yang menyuguhkan lokalitas sosial budaya daerah-daerah lain. Semuanya mempunyai daya tariknya sendiri-sendiri. Sebenarnya jika digali lebih dalam lagi, masih banyak tersimpan cerita-cerita yang menarik yang bersumber dari sebuah lokalitas, termasuk lokalitas sosial budaya suatu daerah. Hal itu seperti mutiara yang masih terpendam dan akan berkilau jika digali dan ditemukan.
Cerita-cerita di sekitar tempat tinggal, meskipun sederhana bisa diolah secara mendetail menjadi sebuah cerpen yang bernuansa lokalitas. Sebuah cerpen tidak harus mengusung tema yang berat-berat, hal sederhana pun bisa menjadi suguhan yang memikat.
Salam Kompasiana!
Banyumas, 23 Oktober 2012

(Diposting di Kompasiana, 23 Oktober 2012)
Share:

0 komentar:

VIDEO PEMBELAJARAN

Frequency Counter Pengunjung

Artikel Terbaru

LINK SAYA

Komentar Terbaru

Konsultasi IPA