BELAJAR SEPANJANG HAYAT


Catatan Harian Seorang Guru IPA







Selamat berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat

Selasa, 25 Desember 2012

Menangkap Ide Menulis Cerpen

Salah satu syarat menulis cerpen adalah ditemukannya ide. Dengan ide maka penulis akan memulai menulis cerpen. Misalnya idenya tentang seorang nenek yang kehilangan cucunya karena sakit yang tak terobati. Maka dari sini penulis bisa melanjutkan menemukan tema dan menuliskannya. Misalnya dari ide tersebut temanya menjadi perasaan hati seorang nenek saat ditinggal mati cucunya.


Ide menulis cerpen sebenarnya melimpah ruah, bahkan tak terbatas jumlahnya. Hanya saja yang menjadi permasalahan, bisa jadi ide itu tidak berhasil ditemukan, sehingga ada sebagian orang yang kesulitan menemukan ide menulis cerpen. Pikiran serasa buntu, niat menulis cerpen menjadi terhenti karena ide yang dicari tak kunjung ditemukan.

Ide menulis cerpen harus ditangkap agar seseorang bisa memulai menulis cerpen. Menangkap ide untuk menulis cerpen dapat dilakukan pada beberapa hal, diantaranya :
1. Menangkap di kedalam diri sendiri
Pengalaman diri sendiri bisa menjadi sumber ide menulis cerpen yang sangat banyak. Dengan pengalaman sendiri yang diolah menjadi cerita fiksi, maka penulis akan menguasai jalan cerita. Hal itu karena penulis sudah mempunyai gambaran cerita dari awal sampai akhir. Hanya saja jika ide menulis cerpen murni dari pengalaman sendiri, maka biasanya penulis akan kesulitan dalam mengembangkan imajinasi karena sudah dibatasi oleh pengalaman nyata penulisnya. Sebagai langkah awal memulai menulis cerpen, cara ini bisa dilakukan.
2. Menangkap di luasnya alam semesta
Lingkungan, bisa benda-benda, hewan, pengalaman orang lain, dan segala sesuatu di luar penulis bisa dijadikan ide menulis cerpen. Di sini dibutuhkan kemampuan mengolah fakta menjadi fiksi. Misalnya menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain, penulis dapat menjadikannya sebagai ide menulis cerpen. Karena fiksi, maka tentu saja nama, tempat, dan hal lainnya dibuat berbeda dari aslinya. Perlu ditekankan di sini pengalaman orang lain itu hanya dijadikan ide menulis, bukan diceritakan apa adanya. Jika cara ini diterapkan secara murni, penulis juga akan dibatasi oleh cerita yang ada. Imajinasi menjadi tidak berkembang.
3. Menangkap di langit imajinasi yang tak berbatas
Cara ini memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi ide tanpa batas. Cerita yang dihasilkan pun dapat tak terduga sebelumnya. Bisa jadi ide menulis yang didapatkan tak terpikirkan sebelumnya. Pikiran bebas bekerja untuk menangkap ide yang liar sekalipun. Hanya saja cara ini dapat menjadi tidak logis bagi pembaca jika apa yang diceritakan tidak sebagaimana lazimnya dan hal itu tidak terjelaskan oleh penulisnya. Misalnya Menguburkan jenazah di halaman rumah, sedangkan lazimnya menguburkan jenazah itu di kuburan. Jika tidak ada penjelasan yang logis dari penulisnya, pembaca akan merasa cerita itu mengada ada atau ngayawara.
4. Menangkap di ketiga hal diatas (kombinasi diri sendiri, lingkungan, dan imajinasi)
Menggabungkan dua atau lebih cara di atas bisa jadi merupakan cara yang paling ideal. Hal itu karena ini merupakan kisah fiksi, sehingga percampuran antara pengalaman pribadi, lingkungan, dan imajinasi akan bisa menjadi sebuah cerita fiksi yang menarik. Cerita pribadi yang biasa saja, ditambah cerita orang lain yang relevan, dipadukan dengan imajinasi yang mengagumkan, maka akan menjadi sebuah cerita yang enak dan layak dinikmati.
Demikian tips sederhana menangkap ide menulis cerpen. Kunci untuk menjadi piawai dalam hal itu tidak lain harus dengan menulis, menulis, dan menulis.
Salam Kompasiana!
Banyumas, 20 Oktober 2012

(Diposting di Kompasiana, 20 Oktober 2012)
Share:

0 komentar:

VIDEO PEMBELAJARAN

Frequency Counter Pengunjung

Artikel Terbaru

LINK SAYA

Komentar Terbaru

Konsultasi IPA