Salah satu syarat menulis cerpen adalah ditemukannya ide. Dengan ide
maka penulis akan memulai menulis cerpen. Misalnya idenya tentang
seorang nenek yang kehilangan cucunya karena sakit yang tak terobati.
Maka dari sini penulis bisa melanjutkan menemukan tema dan
menuliskannya. Misalnya dari ide tersebut temanya menjadi perasaan hati
seorang nenek saat ditinggal mati cucunya.
Ide menulis cerpen sebenarnya melimpah ruah, bahkan tak terbatas
jumlahnya. Hanya saja yang menjadi permasalahan, bisa jadi ide itu tidak
berhasil ditemukan, sehingga ada sebagian orang yang kesulitan
menemukan ide menulis cerpen. Pikiran serasa buntu, niat menulis cerpen
menjadi terhenti karena ide yang dicari tak kunjung ditemukan.
Ide menulis cerpen harus ditangkap agar seseorang bisa memulai menulis
cerpen. Menangkap ide untuk menulis cerpen dapat dilakukan pada beberapa
hal, diantaranya :
1. Menangkap di kedalam diri sendiri
Pengalaman diri sendiri bisa menjadi sumber ide menulis cerpen yang
sangat banyak. Dengan pengalaman sendiri yang diolah menjadi cerita
fiksi, maka penulis akan menguasai jalan cerita. Hal itu karena penulis
sudah mempunyai gambaran cerita dari awal sampai akhir. Hanya saja jika
ide menulis cerpen murni dari pengalaman sendiri, maka biasanya penulis
akan kesulitan dalam mengembangkan imajinasi karena sudah dibatasi oleh
pengalaman nyata penulisnya. Sebagai langkah awal memulai menulis
cerpen, cara ini bisa dilakukan.
2. Menangkap di luasnya alam semesta
Lingkungan, bisa benda-benda, hewan, pengalaman orang lain, dan segala
sesuatu di luar penulis bisa dijadikan ide menulis cerpen. Di sini
dibutuhkan kemampuan mengolah fakta menjadi fiksi. Misalnya menulis
cerpen berdasarkan pengalaman orang lain, penulis dapat menjadikannya
sebagai ide menulis cerpen. Karena fiksi, maka tentu saja nama, tempat,
dan hal lainnya dibuat berbeda dari aslinya. Perlu ditekankan di sini
pengalaman orang lain itu hanya dijadikan ide menulis, bukan diceritakan
apa adanya. Jika cara ini diterapkan secara murni, penulis juga akan
dibatasi oleh cerita yang ada. Imajinasi menjadi tidak berkembang.
3. Menangkap di langit imajinasi yang tak berbatas
Cara ini memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi ide tanpa batas.
Cerita yang dihasilkan pun dapat tak terduga sebelumnya. Bisa jadi ide
menulis yang didapatkan tak terpikirkan sebelumnya. Pikiran bebas
bekerja untuk menangkap ide yang liar sekalipun. Hanya saja cara ini
dapat menjadi tidak logis bagi pembaca jika apa yang diceritakan tidak
sebagaimana lazimnya dan hal itu tidak terjelaskan oleh penulisnya.
Misalnya Menguburkan jenazah di halaman rumah, sedangkan lazimnya
menguburkan jenazah itu di kuburan. Jika tidak ada penjelasan yang logis
dari penulisnya, pembaca akan merasa cerita itu mengada ada atau
ngayawara.
4. Menangkap di ketiga hal diatas (kombinasi diri sendiri, lingkungan,
dan imajinasi)
Menggabungkan dua atau lebih cara di atas bisa jadi merupakan cara yang
paling ideal. Hal itu karena ini merupakan kisah fiksi, sehingga
percampuran antara pengalaman pribadi, lingkungan, dan imajinasi akan
bisa menjadi sebuah cerita fiksi yang menarik. Cerita pribadi yang biasa
saja, ditambah cerita orang lain yang relevan, dipadukan dengan
imajinasi yang mengagumkan, maka akan menjadi sebuah cerita yang enak
dan layak dinikmati.
Demikian tips sederhana menangkap ide menulis cerpen. Kunci untuk
menjadi piawai dalam hal itu tidak lain harus dengan menulis, menulis,
dan menulis.
Salam Kompasiana!
Banyumas, 20 Oktober 2012
(Diposting di Kompasiana, 20 Oktober 2012)
Segelas Kopi Pahit di Pagi Ini
-
Segelas Kopi Pahit di Pagi Ini
Pada segelas kopi pahit
hari ini kularutkan motivasi, keinginan dan harapan
Terteguk
Kok nyangkut di tenggorokan
Keselek
Kopi...
0 komentar:
Posting Komentar