BELAJAR SEPANJANG HAYAT


Catatan Harian Seorang Guru IPA







Selamat berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat
Tampilkan postingan dengan label Publikasi Ilmiah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Publikasi Ilmiah. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Maret 2020

Proyek Buku Antologi Guru Menulis Artikel Opini

Proyek Buku Antologi Guru Menulis Artikel Opini


Guru dan menulis adalah 2 hal yang luar biasa jika ditujukan untuk kemaslahatan bersama.

Bagi Anda Guru dan Tenaga Kependidikan yang senang menulis, mari menulis artikel opini dengan kentuan:

1) Proyek ini berupa “Membuat Buku Antologi Artikel Opini Agus Pribadi dan penulis lainnya”.

2) Proyek ini ditujukan untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya yang suka menulis, baik penulis pemula maupun penulis professional.

3) Tema Antologi artikel opini ini adalah “Guru dan Menulis”; dengan sub tema:
a. Guru dan Motivasi Menulis
b. Pro Kontra Menulis untuk Angka Kredit
c. Bagaimana sebaiknya guru menulis?
(Bisa pilih salah satu sub tema)

4) Artikel opini ditulis dengan huruf Times New Roman 12, spasi 1,5 ukuran A4 dengan panjang 600 - 1000 kata

5) Naskah belum pernah dikirim ke media manapun, dan belum pernah diikutkan lomba apapun.

6) File naskah dilampirkan dengan nama file Guru Menulis_Judul Artikel_Nama Penulis

7) Biodata berbentuk narasi dicantumkan di bawah naskah.

8) Foto diri dengan format jpg dilampirkan secara terpisah

9) Profil penulis dilampirkan di file terpisah yang memuat Nama, Tempat Tanggal Lahir, Alamat, No HP (WA), Pekerjaan, Pengalaman Menulis, dll dengan nama file Profil Penulis.

10) Kirim satu naskah terbaik Anda ke email aguspribadi1978@gmail.com sesuai dengan ketentuan.

11) Pengiriman naskah mulai tanggal 14 Maret 2020 s.d 10 April2020.

12) Akan dipilih 20 naskah terbaik, dan ditambah satu naskah saya untuk dijadikan draf jadi.

13) Pengumuman 20 naskah terpilih akan dilakukan pada 17 April 2020.

14) Masing-masing penulis terpilih akan mendapat 1 eksemplar buku bukti terbit

15) 3 naskah terbaik akan mendapat reward masing-masing Rp. 150.000,- dan voucher penerbitan SIP Publishing senilai Rp. 500.000,-

16) Gratis biaya pendaftaran

17) Draf Antologi artikel opini akan diterbitkan oleh penerbit SIP Publishing.

18) Buku direncanakan akan dilaunching bertepatan dengan Hardiknas 2 Mei 2020.

19) Peserta harus follow instagram @sippublishing dan instagram agus pribadi

20) Selamat Berjuang, menghasilkan karya terbaik, semoga sukses!

Banyumas, 14 Maret 2020
Agus Pribadi

Didukung oleh Penerbit SIP Publishing
Share:

Sabtu, 21 April 2018

Guru SMP 5 Mrebet Luncurkan Tiga Buah Buku


Guru SMP 5 Mrebet Luncurkan Tiga Buah Buku
27 Februari 2018 | Suara Banyumas (Suara Merdeka)



PURBALINGGA- Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP Negeri 5 Mrebet Purbalingga, Agus Pribadi akan meluncurkan tiga buah buku, di RM Wapo Kebon Kelapa, Wirasana, Purbalingga, Minggu (4/3). Guru ini ternyata cukup produktif menghasilkan karya sastra.
Tiga buku yang akan diluncurkan itu, terdiri atas 36 Rahasia Bisa Menulis, kumpulan cerita cekak penginyongan Doresani, dan kumpulan cerita pendek Unggas- Unggas Bersayap Putih.
Ketiga buku itu akan dibedah oleh Ryan Rachman, wartawan Suara Merdeka dan aktivis Komunitas Teater dan Sastra Perwira (Kata Sapa) dan Agustav Triono (penyair).
”Menulis adalah sebuah proses yang tidak terlalu mudah, tetapi juga tidak terlalu susah. Menulis butuh ketekunan, ketelatenan, dan keuletan. Terkadang butuh waktu bertahun-tahun untuk dapat menerbitkan sebuah buku.
Jika hanya satu atau dua hari, akan sangat sulit,” ujar Agus Pribadi ketika ditanya proses kreatifnya dalam menekuni dunia tulis-menulis, Minggu (25/2).
Beberapa Tahun
Buku pertama, berjudul 36 Rahasia Bisa Menulis yang berisi panduan bagi siapa saja yang ingin belajar menulis fiksi, nonfiksi, dan blog. Buku itu ditulis berdasarkan perenungan dan penghayatan saat menulis untuk media online maupun media cetak. Diterbitkan oleh Penerbit Leutikaprio, Jogyakarta, Desember 2017.
Sedangkan Doresani merupakan kumpulan cerita pendek berbahasa Jawa dialek Banyumasan. Buku ini ini berisi 16 cerita tentang kehidupan sehari-hari yang mengandung hikmah kehidupan.
Diterbitkan oleh Satria Indra Prasta-SIP Publishing, Banyumas, Januari 2018. Buku ketiga, berjudul Unggas-Unggas Bersayap Putih berisi 15 cerita pendek.
Cerpen-cerpen dalam buku itu pernah dimuat di berbagai media seperti Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Satelitpost, dan media lainnya. Diterbitkan oleh Pustaka Media Guru, Surabaya, Desember 2017.
”Materi-materi yang ada pada ketiga buku tersebut tidak kami tulis dalam waktu singkat, namun beberapa tahun lamanya. Kemudian dikumpulkan dan dijadikan buku,” ujarnya.
Melalui peluncuran ketiga buku tersebut, Agus Pribadi yang kelahiran Purbalingga 10 Mei 1978 ini mengajak para penulis di Banyumas, Purbalingga, dan sekitarnya untuk terus berkarya dalam proses panjang dan tiada henti.

”Harapan saya, para penulis dari Banyumas Raya dapat semakin berkiprah di tingkat regional, nasional, bahkan internasional,” kata alumnus Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang diangkat sebagai CPNS tahun 2009 ini.(K35-72)

Harus Memperkaya Nuansa Lokalitas
06 Maret 2018 | Suara Banyumas (Suara Merdeka)

PURBALINGGA-Bertempat di Rumah Makan Wapo Wirasana Purbalingga, peluncuran tiga buku karya Agus Pribadi berlangsung meriah. Ibu Pristiani Florida, rekan kerja sekaligus pimpinan di mana Agus Pribadi bekerja, meluncurkan ketiga buku itu, yakni buku kumpulan cerkak banyumasan Doresani, 36 Rahasia Bisa Menulis, dan buku kumpulan cerpen Unggas-Unggas Bersayap Putih, pada Minggu 4 Maret 2018.

Secara simbolis Agus Pribadi menyerahkan buku Doresani kepada Prasetyo, Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 1 Bukateja, sebagai salah satu sesepuh pegiat literasi di Purbalingga.

Setelah peluncuran ketiga buku tersebut, acara dilanjutkan dengan bedah buku Doresani, dengan pembedah Ryan Rachman (sastrawan) dan Agustav Triono (penyair), dengan moderator Indra Defandra (novelis). Sebelum buku dibedah, Agustav Triono yang biasa melatih ekstrakurikuler teater di beberapa sekolah di Purbalingga membacakan salah satu cerkak dalam buku Doresani. Sekitar 30 peserta yang hadir dalam acara itu tampak terhibur saat mendengarkan Agustav membacakan cerkak berjudul ‘’Wedang Teh’’.
Patut Dibaca
Wartawan Suara Merdeka, Ryan Rachman, dalam ulasannya tentang buku Doresani menyampaikan, meski masih sederhana, namun karya Agus Pribadi tersebut patut dibaca khususnya oleh generasi muda. ”Saya salut dengan Agus Pribadi yang mampu mengambil kejadian keseharian menjadi sebuah cerkak,” katanya.
Sementara itu, Agustav Triono memaparkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar cerita pendek berbahasa banyumas karya Agus Pribadi lebih memperkaya nuansa lokalitasnya. ”Misalnya penggunaan jenis makanan yang lebih bervariasi, dan penggunaan kosa kata yang lebih murni bahasa banyumasan,” ujarnya. Dalam acara tersebut juga dibahas tentang bahasa dan sastra khususnya bahasa Jawa dialek banyumasan, serta bagaimana cara menggali ide dan menuliskannya menjadi sebuah karya sastra.(K35-46)

Share:

Jumat, 11 November 2016

Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) IPA


Metode Jembatan Keledai untuk Meningkatkan Hasil Belajar  Klasifikasi Makhluk Hidup Bagi Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 5 Mrebet Pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/2016



PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun oleh :
Agus Pribadi
SMP Negeri 5 Mrebet
Email : aguspribadi1978@gmail.com











                                                                                                


Gambar Pixabay.com

Bab I. Pendahuluan

A.    Latar Belakang Masalah

Hasil belajar Klasifikasi Makhluk Hidup siswa kelas 7B SMP N 5 Mrebet masih rendah. Hal itu dapat dilihat dari nilai Ulangan Harian pertama dan kedua pada tahun sebelumnya dengan rata-rata hanya 6,2 dan 6,7. Padahal KKM untuk KD tersebut adalah 7.
Guru masih menggunakan metode konvensional dalam mengajar materi klasifikasi makhluk hidup, yakni ceramah dan menulis di papan tulis.
Hasil belajar Klasifikasi Makhluk Hidup yang diharapkan adalah meningkat minimal sesuai dengan KKM, yakni 7.
Guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang lebih inovatif, salah satunya menggunakan metode jembatan keledai.

Perlu adanya daya tarik dalam metode pembelajaran agar siswa mau mempelajari Biologi dengan hasil belajar yang baik. Salah satu metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar Biologi adalah dengan menggunakan metode jembatan keledai.

Metode jembatan keledai dipilih karena :
1)      Menarik bagi siswa. Dengan sifatnya yang menarik maka pembelajaran akan menyenangkan sehingga sesuai dengan Pembelajaran PAKEM yang salah satu unsurnya adalah menyenangkan.
2)      Praktis dalam penyajiannya
Dengan sifatnya yang praktis, maka metode ini membantu siswa dalam memahami sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Biologi.
3)      Membantu mengingat lebih lama
Metode ini membantu siswa mengingat lebih lama materi pembelajaran. Siswa dibantu menemukan materi melalui jalur yang lebih singkat.



B.     Rumuasan Masalah
1.         Apakah melalui metode jembatan keledai dapat meningkatkan Hasil Belajar Klasifikasi Makhluk Hidup Bagi Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 5 Mrebet Pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/2016?
2.         Melalui metode jembatan keledai, berapa peningkatan Hasil Belajar Klasifikasi Makhluk Hidup Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 5 Mrebet Pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/2016?


C.    Tujuan Penelitian
1)      Tujuan Umum
Mengetahui peran metode Jembatan Keledai dalam meningkatkan hasil belajar Biologi.
2)      Tujuan Khusus
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode jembatan keledai dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Biologi  Klasifikasi Makhluk Hidup Siswa SMP Negeri 5 Mrebet Kelas VIIB Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/2016.




D.    Manfaat Penelitian
1)      Manfaat Teoritis
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat diterapkan dalam praktek pembelajaran di ruang-ruang kelas.

2)      Manfaat Praktis

Manfaat bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Manfaat bagi guru untuk menemukan metode pembelajaran baru. Manfaat bagi sekolah
Untuk meningkatkan prestasi akademik sekolah. Manfaat bagi perpustakaan sekolah untuk menambah koleksi karya ilmiah PTK.



Share:

Sabtu, 05 November 2016

PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH POPULER GURU MELALUI PENGGUNAAN BLOG KOMPASIANA


Oleh Agus Pribadi, S.Si
Bab I  Pendahuluan
Latar Belakang
Menurut Tri Marhaeni Pudji Astuti, guru besar Antropologi Jurusan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Unnes (Wacana Suara Merdeka, 19 Oktober 2012), lebih dari 90 persen guru berpikir dengan logika terbalik. Mereka baru tergerak untuk membuat publikasi ilmiah ketika "merasa butuh naik pangkat", padahal mestinya publikasi itu disiapkan setiap saat dalam kapasitas mereka sebagai guru profesional. Kemudian hasil publikasi tersebut didokumentasikan, ditulis sebagai karya ilmiah, dan baru diberi penghargaan angka kredit untuk naik pangkat.


Pola pikir "membuat karya ilmiah atau publikasi ilmiah kalau mau naik pangkat" itulah yang rupanya menjadi salah satu penyebab mengapa guru-guru kita belum profesional. Logika terbalik inilah yang membuat banyak guru berhenti di golongan ruang kepangkatan IV-A, karena peraturan lama untuk naik pangkat dari III-A ke atas tidak mensyaratkan guru harus membuat karya ilmiah atau publikasi ilmiah.
Dengan peraturan yang baru, yakni Permenpan & RB Nomor 16 Tahun 2009 (yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2013), untuk kenaikan pangkat mulai III-B ke atas guru harus membuat karya ilmiah dan karya inovatif. Dikhawatirkan ke depan para guru banyak yang berhenti di golongan ruang pangkat III-B karena "malas" membuat karya ilmiah. Kalau itu yang terjadi, maka gagallah tujuan pemerintah untuk mendorong guru menjadi lebih profesional. Selama pola pikir dengan logika terbalik ini belum diluruskan, tentu sulit mencetak guru yang profesional.
Kondisi di atas harus diubah, hendaknya publikasi itu disiapkan setiap saat dalam kapasitas mereka sebagai guru profesional. Kemudian hasil publikasi tersebut didokumentasikan, ditulis sebagai karya ilmiah, dan baru diberi penghargaan angka kredit untuk naik pangkat.
Kompasiana adalah sebuah Media Warga (Citizen Media). Di sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.
Kompasiana menampung beragam konten yang menarik, bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan dari semua lapisan masyarakat dengan beragam latar belakang budaya, hobi, profesi dan kompetensi. Keterlibatan warga secara masif ini diharapkan dapat mempercepat arus informasi dan memperkuat pondasi demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (About Kompasiana)
Melalui penggunaan blog Kompasiana, mereka yang berprofesi sebagai guru akan terbiasa melakukan publikasi setiap saat dalam kapasitas mereka sebagai guru profesional. Kemudian hasil publikasi tersebut didokumentasikan di blog Kompasiana tersebut, dan sewaktu-waktu jika dibutuhkan dapat ditulis sebagai karya ilmiah. Guru yang menulis karya ilmiah tersebut baru kemudian diberi penghargaan angka kredit untuk naik pangkat.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari karya ilmiah ini adalah :
Apakah melalui penggunaan blog Kompasiana dapat digunakan untuk publikasi artikel ilmiah populer guru?
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya ilmiah guru ini adalah untuk mengetahui penggunaan blog Kompasiana untuk publikasi artikel ilmiah populer guru.
Manfaat Penulisan
Manfaat karya ilmiah guru ini adalah penerapan penggunaan blog Kompasiana untuk publikasi artikel  ilmiah populer guru.


Bab II Landasan Teori
Landasan Teori
1.      Penggunaan blog Kompasiana
a.       Pengertian tentang blog
Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. (http://id.wikipedia.org/wiki/Blog)

Blog merupakan salah satu media yang cukup representatif bagi berbagai hal. Ada banyak motivasi yang biasanya menjadi dasar dan alasan bagi banyak orang untuk ngeblog. (Khalifi Ilyas, 2010)

b.      Pengertian blog Kompasiana
Kompasiana adalah sebuah Media Warga (Citizen Media). Di sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.

Kompasiana menampung beragam konten yang menarik, bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan dari semua lapisan masyarakat dengan beragam latar belakang budaya, hobi, profesi dan kompetensi. Keterlibatan warga secara masif ini diharapkan dapat mempercepat arus informasi dan memperkuat pondasi demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan.

Di Kompasiana, setiap orang didorong menjadi seorang pewarta warga yang, atas nama dirinya sendiri, melaporkan peristiwa yang dialami atau terjadi di sekitarnya. Tren Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) seperti ini sudah mewabah di banyak negara maju sebagai konsekuensi dari lahirnya web 2.0 yang memungkinkan masyarakat pengguna internet (netizen) menempatkan dan menayangkan konten dalam bentuk teks, foto dan video.

Kompasianer (sebutan orang-orang yang beraktifitas di Kompasiana) juga diberi kebebasan menyampaikan gagasan, pendapat, ulasan maupun tanggapan sepanjang tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Setiap konten yang tayang di Kompasiana menjadi tanggungjawab Kompasianer yang menempatkannya.

Selain itu, Kompasiana menyediakan ruang interaksi dan komunikasi antar-anggota. Setiap Kompasianer bisa menjalin pertemanan dengan Kompasianer lain. Mereka juga dapat berkomunikasi lewat email, komentar dan fitur interaktif lainnya.

Fasilitas dan fitur Kompasiana hanya bisa digunakan oleh pengguna internet yang telah melakukan registrasi di www.kompasiana.com/registrasi. Begitu proses registrasi selesai, pengguna akan mendapatkan blog pribadi dengan alamat http://kompasiana.com/namapengguna. Tanpa registrasi, pengguna hanya bisa membaca konten Kompasiana.
Dengan beragam fitur dan fasilitas interaktif tersebut, Kompasiana yang mengusung semangat berbagi dan saling terhubung (sharing. connecting.) telah berwujud menjadi sebuah Social Media yang informatif, interaktif, komunikatif dan mencerahkan bagi setiap orang. (http://www.kompasiana.com/about)

2.      Artikel ilmiah populer
a.       Pengertian Artikel
Dalam dunia jurnalistik, artikel adalah salah satu bentuk tulisan non fiksi (berdasarkan data dan fakta) dan diberi sedikit analisis serta pendapat oleh penulisnya. Biasanya artikel hanya menyangkut satu pokok permasalahan, dengan sudut pandang hanya dari satu disiplin ilmu. Teknik yang digunakan umumnya deduktif-induktif atau sebaliknya. (Hendy Hermawan, 2006)

b.      Artikel ilmiah populer sebagai bagian dari publikasi ilmiah

Melaksanakan publikasi ilmiah merupakan salah satu unsur dari pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi:
1. pengembangan diri:
a) diklat fungsional; dan
b) kegiatan kolektif Guru yang meningkatkan kompetensi danlatau keprofesian Guru;
2. publikasi Ilmiah:
a) publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal; dan
b) publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman Guru;
3. karya Inovatif:
a) menemukan teknologi tepat guna;
b) menemukanlmenciptakan karya seni;
c) membuatlmemodifikasi alat pelajaranlperagalpraktikum; dan
d) mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya (Pasal 11 c)

Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi Guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya (Permen PAN dan RB no 16 Tahun 2009)

Melaksanakan publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan ilmu pada bidang pendidikan formal

Salah satu unsur dalam publikasi ilmiah adalah Membuat Tulisan llmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya :

1)      Membuat Artikel llmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pernbelajaran pada satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat nasional

2)      Membuat Artikel llmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pernbelajaran pada satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat provinsi (koran daerah).  (Lampiran 1. Permen PAN dan RB no 16 Tahun 2009)





Kerangka Teori

Sewaktu-waktu dapat ditulis sebagai karya tulis ilmiah jika dibutuhkan
Publikasi artikel ilmiah populer guru terdokumentasi di blog Kompasiana
Guru melakukan publikasi artikel ilmiah populer di blog Kompasiana
Guru yang mempunyai artikel ilmiah di media massa dan karya tulis ilmiah diberi penghargaan angka kredit untuk naik pangkat
Publikasi artikel ilmiah populer guru di media massa
 




























Bab III Metodologi
Penulis menggunakan metode studi kepustakaan dan menggali informasi melalui internet. Studi kepustakaan dan internet digunakan untuk mendapatkan dan menggali  data, informasi, bahan-bahan, dan sumber informasi lainnya yang diperlukan untuk karya ilmiah ini.

















Bab IV Penyajian Data


Data Sebagian Kompasianer guru
No
Nama Guru/ Kompasianer
Profesi
1
Johan Wahyudi
Guru SMP di Solo
2
Wijaya Kusumah (Omjay)
Guru SMP di Jakarta
3
Agus Hermawan
Guru SMA di Bandung
4
Agus Pribadi
Guru SMP di Purbalingga

Sumber : Kompasiana













Bab V Pembahasan
Saat ini merupakan era teknologi informasi. Hal itu ditandai dengan berkembang pesatnya penggunaan internet.
Dunia pendidikan tidak lepas dari penggunaan internet tersebut. Salah satu manfaat positif yang dapat diambil dari penggunaan internet tersebut adalah untuk melatih kemampuan menulis guru. Khususnya kemampuan menulis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik.
Dalam peraturan yang baru, yakni Permenpan & RB Nomor 16 Tahun 2009 (yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2013), untuk kenaikan pangkat mulai III-B ke atas guru harus membuat karya ilmiah dan karya inovatif.
Salah satu karya ilmiah dalam peraturan tersebut adalah artikel ilmiah  populer. Artikel ilmiah populer yang dinilai adalah yang dipublikasikan di media massa koran baik nasional maupun daerah.
Namun demikian artikel ilmiah populer dapat dipublikasikan melalui blog. Salah satu blog yang cukup mudah digunakan bagi para guru adalah Kompasiana.
Setidaknya ada 7 hal yang menyebabkan penulis memilih Kompasiana sebagai salah satu tempat menulis bagi penulis :
Pertama, Praktis dan tinggal posting
Penulis termasuk yang kurang mahir membuat blog pribadi. Dengan menulis di Kompasiana, penulis tinggal posting karena blog sudah ada dan sudah jadi. Praktis bukan?
Kedua, Peluang dibaca orang sangat tinggi
Sebagai blog keroyokan, Kompasiana akan selalu dikunjungi oleh banyak orang. Hal itu yang memberi peluang sangat tinggi untuk keterbacaan tulisan yang diposting di Kompasiana.
Ketiga, Interaktif
Dengan bergabung dengan Kompasiana, maka akan terjadi interaksi dengan sesama Kompasianer. Interaksi yang dilakukan dapat melalui tulisan maupun komentar.
Keempat, Banyak teman dan banyak sahabat

            Dengan berbagi tulisan di Kompasiana, akan terjadi interaksi yang menghasilkan pertemanan dan persahabatan. Meski saling berjauhan dan mungkin belum pernah bertemu muka, namun persahabatan bisa tetap dijalin melalui tulisan dan komentar di Kompasiana.
Kelima, melatih kemampuan menulis
Dua puluh empat tulisan di Kompasiana dalam sehari bukanlah sesuatu yang sedikit. Itu peluang yang diberikan Kompasiana untuk masing-masing Kompasianer. Dalam sehari sangat jarang atau bahkan mungkin tidak pernah saya menulis lebih dari tiga tulisan di Kompasiana.
Hal itu menunjukkan bahwa Kompasiana sangat memberikan peluang kepada para Kompasianer terutama penulis pemula untuk mengasah kemampuan menulisnya.
Keenam, berskala nasional bahkan internasional
Dengan menulis di Kompasiana maka tulisan kita akan dibaca dalam skala nasional bahkan internasional. Hal itu tentu akan memotivasi kita untuk menghasilkan karya-karya terbaik. Pembaca dalam skala tersebut siap menunggu tulisan menarik para Kompasianer.
Ketujuh, Menambah wawasan dan pengetahuan
Dengan membaca tulisan-tulisan yang ada di Kompasiana, menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang berbagai hal. Terkadang kita disuguhi bacaan spesial, karena belum dimuat sebelumnya di media cetak atau media lainnya. (Agus Pribadi, 2011 )
Di media tersebut, Kompasianer (sebutan untuk seorang yang sudah mendaftar di Kompasiana) dapat menulis berbagai jenis tulisan, salah satunya artikel ilmiah populer.
Dengan dibiasakan menulis di Kompasiana, maka guru akan semakin mahir menulis khususnya artikel ilmiah populer. Menulis bukan lagi sebuah keterpaksaan, tapi sebuah kebiasaan bagi para guru sesuai dengan keprofesiannya.
Artikel ilmiah populer yang ditulis guru menjadi terdokumentasi di Kompasiana. Sewaktu-waktu dapat dijadikan bahan untuk menulis artikel ilmiah populer di media massa. Selain itu juga dapat dijadikan bahan untuk menulis karya ilmiah.
Guru yang menulis artikel ilmiah populer di koran dan menulis karya ilmiah layak mendapat nilai untuk angka kreditnya.












Bab VI Penutup
Kesimpulan
Blog Kompasiana dapat digunakan sebagai media publikasi dan dokumentasi artikel ilmiah populer yang dapat dijadikan sebagai bahan menulis artikel ilmiah populer di media massa dan juga sebagai bahan menulis karya ilmiah. Guru yang demikian layak mendapatkan nilai untuk angka kreditnya.
















Daftar Pustaka

Hendy Hermawan. 2006. Guru Menulis di Media Massa. Bandung : CV Citra Praya
Khalifi Ilyas. 2010. Kaya Raya Hanya dengan Internet. Jogjakarta : Garailmu

Permen PAN dan RB no 16 Tahun 2009
http://www.kompasiana.com/about diunduh Selasa, 13-11-12
http://id.wikipedia.org/wiki/Blog diunduh Selasa, 13-11-12

Share:

VIDEO PEMBELAJARAN

Frequency Counter Pengunjung

Artikel Terbaru

LINK SAYA

Komentar Terbaru

Konsultasi IPA