BELAJAR SEPANJANG HAYAT


Catatan Harian Seorang Guru IPA







Selamat berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat
Tampilkan postingan dengan label New Media. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label New Media. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 Juli 2021

Ikuti Kelas Novel Angkatan 2 Bersama Agus Pribadi

 


Dewasa ini merebak penerbitan buku kumpulan cerpen baik karya bersama (antologi) maupun karya perorangan seperti jamur di musim penghujan. Namun demikian, penerbitan novel sepertinya tidak sebanyak buku kumpulan cerpen. Hal ini kemungkinan karena menulis novel membutuhkan konsistensi dan ketekunan agar dapat mencapai panjang tulisan sebagaimana layaknya sebuah novel: 7.500-17.500 kata (novelet), 17.500-40.000 kata (novela), 40.000-100.000 kata (novel), lebih dari 100.000 kata (novel epik).

Tidak hanya harus mencapai panjang tulisan tertentu, sebuah novel tentunya memiliki alur/plotnya tersendiri yang berdiri sendiri, bukan sebuah cerpen yang dipanjang-panjangkan. Sebuah novel ada pendahuluan, isi, dan penutup. Proporsi ketiganya tentunya harus seimbang. Tokoh utama harus membawa misi yang berat dengan segala konsekuensinya yang tidak mudah untuk selanjutnya mengalami perubahan nasib tertentu apakah sukses atau gagal. Tidak hanya seperti itu, tokoh cerita beserta alur/plot yang dibangun pun haruslah yang mengundang simpati dan empati pembaca agar pembaca betah menikmati dari lembar awal sampai lembar akhir novel dan menutup novel dengan mata berbinar-binar.

Tidak mudah memang menulis novel yang semacam itu. Namun demikian, bukan berarti tidak bisa dipelajari dan dilatih. Novelis sekaliber Ahmad Tohari pun tidak lepas dari kritikan pada novel yang ditulisnya, tetapi beliau tidak patah semangat, bahkan membuktikan kualitas tulisannya dengan menuliskan novel karya maestro Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk.

Sebagai salah satu ikhtiar untuk bisa menulis novel, “Kelas Menulis Novel Angkatan 2 Via WhatsApp Grup Bersama Agus Pribadi” mencoba hadir. Kelas ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin mengembangkan ketekunan dan keuletan dalam menulis novel. Selama satu tahun, mereka akan didampingi untuk berusaha menghasilkan sebuah karya novel. Jadi, kelas ini merupakan kelas praktik, bukan kelas teori yang hanya menyajikan materi penulisan novel.

Bagi yang berminat bisa mengikuti ketentuan pada poster. Pendaftaran masih dibuka sampai tanggal 9 Juli 2021 dengan biaya cukup terjangkau.

Banyumas,  2 Juli 2021

Salam Literasi,

Agus Pribadi

Share:

Kamis, 10 Juni 2021

Mengenal Lebih Dekat: Agus Pribadi

 


Agus Pribadi lahir di Purbalingga, 10 Mei 1978. Ia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto pada tahun 2002.

Riwayat pekerjaannya lebih banyak di dunia pendidikan : Guru SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto (2003-2004), Guru SMP Negeri 1 Kembaran (2005-2008), Guru SMP Negeri 4 Rembang Purbalingga (2009-2011), Guru SMP Negeri 5 Mrebet Purbalingga (2011- sekarang).

Di sela-sela kesibukan sebagai guru IPA SMP, ia juga aktif di beberapa organisasi, misalnya : Pengurus MGMP IPA SMP Kabupaten Purbalingga, Koordinator Komunitas Menulis Penamas (Penulis Muda Banyumas), Pengelola Media Online Sastra Teplok.id

Pelatihan menulis yang pernah diikuti diantaranya:

1)      Kelas cerpen Kompas 2018

2)      Beberapa kelas menulis online A.S. Laksana (2020)

3)      Workshop Menulis Novel Han Gagas (2020)

4)      Kelas Menulis Padmedia Batch 4

Buku prosa karya tunggalnya yang telah terbit diantaranya:

1)      Kumcer Gadis Berkepala Gundul (2014)

2)      Kumpulan Cerkak Doresani (2018)

3)      Kumcer Unggas-Unggas Bersayap Putih (2018)

4)      Novel Sihir Sayap Ular (2019)

5)      Kumcer Hadiah Istimewa untuk Ibu (2020)

6)      Kumcer Lelaki Penjaring Ikan dan Gadis di Tepi Hutan (2021)

Buku Tips Menulis yang telah terbit diantaranya:

1)      27 Kiat Menulis Cerita Pendek (2015)

2)      36 Rahasia Bisa Menulis (2017)

3)      6 Langkah 6 Jam Bisa Menulis Cerpen (2019)

4)      Pernak Pernik Menulis Cerita Pendek (E-Book, 2021)

Buku Lainnya  yang telah terbit diantaranya:

1)      Guru Forever, Cerita Inspiratif Seorang Guru (2019)

2)      Belajar Budi Daya Jamur Tiram di Sekolah (2020)

Pengalaman Menjadi Juri Lomba Cerpen:

1.      Juri Lomba Cerpen Pelajar (FLS2N) Kab. Purbalingga 2017

2.      Juri Lomba Cerpen Umum Satria Indra Prasta Publishing (SIP Publishing) 2020

3.      Juri Lomba Cerpen Umum Satria Indra Prasta Publishing (SIP Publishing) 2021

 

Cerpen-cerpennya juga terhimpun dalam berbagai buku antologi bersama, diantaranya: Buku Kelas Cerpen Kompas 2018; Buku Cerpen Pilihan Pandemi #ProsaDiRumahAja Indonesia Kaya (2020), dan lain-lain.

Cerpen-cerpennya terpercik di Kompas.id, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Tabloid Cempaka, Tabloid Minggu Pagi, Satelitpost, Kompas.com, majalah Ancas Kalawerta Penginyongan, dan lain-lain.

Prestasi menulisnya di antaranya: 1) Pemenang III Lomba KTI HUT PGRI ke-67 Kabupaten Purbalingga Tahun 2012, 2) Juara I  Lomba Membuat Blog Katagori Guru SMP HUT ke-71 PGRI Kabupaten Purbalingga Tahun 2016, 3) Pemenang Harapan Sayembara Penulisan Cerita Bermuatan Lokal bagi Guru Balai Bahasa Jawa Tengah (2020), 4) Nomine Lomba Menulis Cerpen Kategori Umum Pekan Literasi Bank Indonesia Purwokerto 2020

Pemenang Harapan Sayembara Penulisan Cerita Bermuatan Lokal bagi Guru Balai Bahasa Jawa Tengah (2020)


 

Share:

Sabtu, 21 April 2018

Guru SMP 5 Mrebet Luncurkan Tiga Buah Buku


Guru SMP 5 Mrebet Luncurkan Tiga Buah Buku
27 Februari 2018 | Suara Banyumas (Suara Merdeka)



PURBALINGGA- Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP Negeri 5 Mrebet Purbalingga, Agus Pribadi akan meluncurkan tiga buah buku, di RM Wapo Kebon Kelapa, Wirasana, Purbalingga, Minggu (4/3). Guru ini ternyata cukup produktif menghasilkan karya sastra.
Tiga buku yang akan diluncurkan itu, terdiri atas 36 Rahasia Bisa Menulis, kumpulan cerita cekak penginyongan Doresani, dan kumpulan cerita pendek Unggas- Unggas Bersayap Putih.
Ketiga buku itu akan dibedah oleh Ryan Rachman, wartawan Suara Merdeka dan aktivis Komunitas Teater dan Sastra Perwira (Kata Sapa) dan Agustav Triono (penyair).
”Menulis adalah sebuah proses yang tidak terlalu mudah, tetapi juga tidak terlalu susah. Menulis butuh ketekunan, ketelatenan, dan keuletan. Terkadang butuh waktu bertahun-tahun untuk dapat menerbitkan sebuah buku.
Jika hanya satu atau dua hari, akan sangat sulit,” ujar Agus Pribadi ketika ditanya proses kreatifnya dalam menekuni dunia tulis-menulis, Minggu (25/2).
Beberapa Tahun
Buku pertama, berjudul 36 Rahasia Bisa Menulis yang berisi panduan bagi siapa saja yang ingin belajar menulis fiksi, nonfiksi, dan blog. Buku itu ditulis berdasarkan perenungan dan penghayatan saat menulis untuk media online maupun media cetak. Diterbitkan oleh Penerbit Leutikaprio, Jogyakarta, Desember 2017.
Sedangkan Doresani merupakan kumpulan cerita pendek berbahasa Jawa dialek Banyumasan. Buku ini ini berisi 16 cerita tentang kehidupan sehari-hari yang mengandung hikmah kehidupan.
Diterbitkan oleh Satria Indra Prasta-SIP Publishing, Banyumas, Januari 2018. Buku ketiga, berjudul Unggas-Unggas Bersayap Putih berisi 15 cerita pendek.
Cerpen-cerpen dalam buku itu pernah dimuat di berbagai media seperti Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Satelitpost, dan media lainnya. Diterbitkan oleh Pustaka Media Guru, Surabaya, Desember 2017.
”Materi-materi yang ada pada ketiga buku tersebut tidak kami tulis dalam waktu singkat, namun beberapa tahun lamanya. Kemudian dikumpulkan dan dijadikan buku,” ujarnya.
Melalui peluncuran ketiga buku tersebut, Agus Pribadi yang kelahiran Purbalingga 10 Mei 1978 ini mengajak para penulis di Banyumas, Purbalingga, dan sekitarnya untuk terus berkarya dalam proses panjang dan tiada henti.

”Harapan saya, para penulis dari Banyumas Raya dapat semakin berkiprah di tingkat regional, nasional, bahkan internasional,” kata alumnus Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang diangkat sebagai CPNS tahun 2009 ini.(K35-72)

Harus Memperkaya Nuansa Lokalitas
06 Maret 2018 | Suara Banyumas (Suara Merdeka)

PURBALINGGA-Bertempat di Rumah Makan Wapo Wirasana Purbalingga, peluncuran tiga buku karya Agus Pribadi berlangsung meriah. Ibu Pristiani Florida, rekan kerja sekaligus pimpinan di mana Agus Pribadi bekerja, meluncurkan ketiga buku itu, yakni buku kumpulan cerkak banyumasan Doresani, 36 Rahasia Bisa Menulis, dan buku kumpulan cerpen Unggas-Unggas Bersayap Putih, pada Minggu 4 Maret 2018.

Secara simbolis Agus Pribadi menyerahkan buku Doresani kepada Prasetyo, Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 1 Bukateja, sebagai salah satu sesepuh pegiat literasi di Purbalingga.

Setelah peluncuran ketiga buku tersebut, acara dilanjutkan dengan bedah buku Doresani, dengan pembedah Ryan Rachman (sastrawan) dan Agustav Triono (penyair), dengan moderator Indra Defandra (novelis). Sebelum buku dibedah, Agustav Triono yang biasa melatih ekstrakurikuler teater di beberapa sekolah di Purbalingga membacakan salah satu cerkak dalam buku Doresani. Sekitar 30 peserta yang hadir dalam acara itu tampak terhibur saat mendengarkan Agustav membacakan cerkak berjudul ‘’Wedang Teh’’.
Patut Dibaca
Wartawan Suara Merdeka, Ryan Rachman, dalam ulasannya tentang buku Doresani menyampaikan, meski masih sederhana, namun karya Agus Pribadi tersebut patut dibaca khususnya oleh generasi muda. ”Saya salut dengan Agus Pribadi yang mampu mengambil kejadian keseharian menjadi sebuah cerkak,” katanya.
Sementara itu, Agustav Triono memaparkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar cerita pendek berbahasa banyumas karya Agus Pribadi lebih memperkaya nuansa lokalitasnya. ”Misalnya penggunaan jenis makanan yang lebih bervariasi, dan penggunaan kosa kata yang lebih murni bahasa banyumasan,” ujarnya. Dalam acara tersebut juga dibahas tentang bahasa dan sastra khususnya bahasa Jawa dialek banyumasan, serta bagaimana cara menggali ide dan menuliskannya menjadi sebuah karya sastra.(K35-46)

Share:

Selasa, 25 Desember 2012

Fiksiana: dari Sastra Langit ke Sastra Bumi

 

Sebagai awam, saya mengamati telah terjadi pergeseran sastra di Fiksiana Kompasiana. Dari sastra langit bergeser ke sastra bumi. 

Ulasan saya ini tidaklah berdasarkan kaidah keilmuan akademik karena basic saya memang bukan sastra. Ulasan saya ini hanyalah subjektifitas saya berdasarkan apa yang saya amati di Fiksiana, meskipun saya juga tidaklah terlalu intens mengunjungi Fiksiana berkaitan dengan waktu yang juga harus saya bagi di dunia nyata.
Share:

Bersastra Melalui Facebook

 
FACEBOOK merupakan salah satu jejaring sosial yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Selain menjalin pertemanan, media itu dapat digunakan mempromosikan suatu produk, transaksi barang dan jasa, dan sebagainya. Salah satu manfaat yang sebenarnya juga bisa dipetik adalah melatih kemampuan menulis.
Share:

Meretas Jalan Menjadi Cerpenis Bersama Fiksiana

Kehadiran fiksiana sungguh mempunyai arti tersendiri bagi para penulis fiksi. Saya pun merasakannya. Saat tahu telah hadir fiksiana, semangat saya menulis cerpen seperti terpompa kembali. Niat menulis sebuah cerpen sehari yang tadinya keteter, telah saya kejar. Semoga ke depan akan semakin semangat berlatih menulis cerpen.
Share:

VIDEO PEMBELAJARAN

Frequency Counter Pengunjung

Artikel Terbaru

LINK SAYA

Komentar Terbaru

Konsultasi IPA